Padang, 31 Desember 2023 Nama Caleg Partai Golkar di Daerah Pemilihan Sumatera Barat (Sumber) II kini ramai menjadi buah mulut di dapilnya.
Perkaranya adalah baliho yang dipasang oleh Timses Caleg bernama Dhifla Wiyani, SH.M.H itu dinilai menutup logo sebuah cafe milik warga.
Dhifla kemudian berusaha melakukan klarifikasi kepada media mengenai duduk perkara kasus tersebut.
Kepada wartawan, Dhifla yang juga seorang pengacara terkemuka di Jakarta itu menjelaskan, kasus yang menimpa dirinya itu sejatinya terjadi karena salah paham.
Menurut Dhifla, pemasangan baliho di depan Cafe Tan Malaka, di Balai Tolang Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota tersebut adalah sah karena tiang besi baliho tersebut merupakan milik pribadi Dhifla.
"Saya sudah membuat tiang besi baliho tersebut pada tahun 2018 saat saya mencalonkan diri sebagai Caleg, sayangnya pemilik atau penyewa Cafe tersebut kurang komunikasi dengan pemilik lahan yang merupakan keluarga saya sendiri," jelas Dhifla.
Dhifla menjelaskan, status kepemilikan lahan Cafe tersebut merupakan milik keluarga bapaknya yang disewakan kepada seorang pengusaha.
Namun tanpa diketahui sewanya dipindah tangankan kepada pihak penyewa lain. Dan ternyata penyewa baru tersebut tidak berkomunikasi kepada pihak pemilik lahan keluarga Dhifla Wiyani.
Silaturahmi dan Berdamai Sebagai orang yang taat pada hukum, Dhifla menyatakan permintaan maaf kepada pihak yang memprotesnya.
Dhifla berusaha untuk berilaturahim dengan pengusaha Cafe Tan Malaka dan kedua pihak sudah berdamai dan saling memahami duduk masalahnya pada hari Kamis sore tanggal 28 Desember kmaren.
"Alhamdulillah, setelah kami bersilaturahim, kami dapat saling memahami atas kesalahpahaman yang terjadi, kami sepakat berdamai seperti sedia kala," jelas Dhifla lega.
"Saya akan memasang kembali baliho tersebut ditiang besi punya saya itu minggu depan karena keluarga saya menyuruh saya memasangnya kembali disana. Kali ini saya meminta keluarga saya itu turut hadir dilokasi pada saat pemasangannya supaya tidak ada yang melakukan tindakan yang salah lagi," jelas Dhifla Wiyani.