Indonesia Borong 42 Jet Tempur Canggih Rafale dari Prancis

Rafale Jet Tempur andalan Perancis
Rafale Jet Tempur andalan Perancis (Foto : )
Indonesia borong 42 Jet Tempur Canggih Rafale dari Prancis. Langkah Indonesia membeli 42 jet tempur Rafale dari Perancis mendapat sorotan dari berbagai Negara.
Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Perancis dalam pengadaan alutsista berjalan lancar. Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu melakukan pertemuan dengan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly untuk membahas lebih mendalam terkait kerja sama alutsista Indonesia dan Prancis.Dari hasil pembicaraan tersebut salah satunya adalah keputusan Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan 42 jet tempur canggih Rafale buatan Perancis untuk memperkuat persenjataan TNI AU.Pembelian 42 unit jet tempur canggih Rafale dari Prancis oleh Indonesia mencuri perhatian sejumlah media asing dan negara adidaya. Tak hanya Asia tapi juga dari Inggris hingga Amerika.Dari Asia, media Jepang Asia Nikkei merangkum kabar tersebut melalui artikel bertajuk "Indonesia signs deal to buy Rafale jets from France"."Kementerian pertahanan Indonesia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah menanda tangani kesepakatan untuk membeli jet tempur Rafale Prancis, sebagai bagian dari rencana untuk memodernisasi peralatan militernya sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan," demikian sepenggal ulasan dari Asia Nikkei.Media Inggris Bloomberg menyoroti Indonesia memborong jet Prancis tersebut melalui tulisan berjudul "Dassault Extends Rafale Success with Indonesia Deal for 42 Jets".Media Inggris lainnya, Reuters, menyorot pembelian jet tempur Rafale dari Prancis yang dilakukan Indonesia itu melalui "France seals $8.1 billion deal with Indonesia to sell 42 Rafale jets". Reuters menyoroti biaya yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk pembelian 42 pesawat jet tempur Rafale tersebut.Dari Timur Tengah, situs online Al Jazeera mengulas pembelian jet Rafale tersebut untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Prancis. Di mana disebutkan bahwa Paris ingin memperluas hubungan geopolitik di Indo-Pasifik setelah Australia membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar. Ulasan tersebut dimuat dengan artikel "Indonesia to buy 42 Rafale jets as it boosts ties with France".Sementara dari Jerman, situs DW, membuat tulisan bertajuk "Indonesia inks Rafale fighter jet deal with France". Menyorot perihal Jakarta telah memesan 42 jet tempur Rafale karena Prancis dan Indonesia terus memperkuat hubungan militer dalam menghadapi ketegangan yang meningkat di Asia-Pasifik.Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subiakto menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Kementerian Pertahanan di Jakarta, pada medio Kamis (10/2/2022). Prabowo dan Parly melakukan pertemuan bilateral untuk memuluskan proses pembelian 42 jet tempur Rafale tersebut.Dalam pertemuan tersebut Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Prancis bersepakat menanda tanganani sejumlah perjanjian kerjasama. Salah satunya adalah kontrak pembelian enam Pesawat Tempur Rafale antara Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) dengan Dassault."Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya," kata Menhan Prabowo seperti dikutip dari siaran pers Kemenham.[caption id="attachment_508452" align="alignnone" width="900"]
Indonesia borong 42 jet tempur canggih Rafale dari Prancis Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly, membahas mendalam terkait kerja sama alutsista Indonesia dan Prancis (Tim Humas Kemhan).[/caption]Menurut Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly, pilihan Indonesia menggunakan Pesawat Rafale adalah wujud kepercayaan kepada Prancis dan membuktikan bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis."Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid," tutur Parly dalam kesempatan tersebut.Selain pembelian pesawat tempur, kerjasama kedua negara juga terjalin di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerjasama Program Offset dan Training Of Trainer (ToT) antara Dassault dan PT Dirgantara Indonesia (DI), MoU kerjasama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group dan kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition."Penanda tanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerja sama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” kata Parly menegaskan.