Anin Harap Relawan BCF Jadi Agent of Change untuk Masa Depan

Anin Harap Relawan BCF Jadi Agent Of Change untuk Masa Depan (Foto Istimewa)
Anin Harap Relawan BCF Jadi Agent Of Change untuk Masa Depan (Foto Istimewa) (Foto : )
Bakrie Center Foundation (BCF) merekrut 54 relawan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Jabodetabek. Program kerelawanan Volunteer for Change merupakan sub program dari Campus Leaders Program. Ini merupakan program pertama BCF dalam hal kerelawanan.
Dalam menjalankan misi kerelawanan, BCF bekerja sama dengan tiga lembaga mitra yang merupakan peraih fellowship program LEAD Indonesia 2019, yaitu Yayasan Indonesia Hijau, Benua Lestari Indonesia, dan Yayasan Pejuang Tangguh (PETA).Dalam waktu 3 bulan, kelimapuluh empat relawan tersebut ditempatkan pada tiga lembaga BCF. Sebanyak 20 relawan ditempatkan di Yayasan Indonesia Hijau, 21 relawan ditempatkan di Benua Lestari Indonesia, dan 13 relawan ditempatkan di Yayasan Pejuang Tangguh.“Para lembaga mitra memiliki goalsnya masing-masing. BCF berperan sebagai enabler agar para lembaga mitra dapat mencapai tujuannya. Salah satunya dengan menempatkan para relawan yang notabene mahasiswa sebagai bahan bakar lembaga untuk meningkatkan kinerjanya untuk masyarakat,” jelas CEO Bakrie Center Foundation, Imbang Jaya Mangkuto.Program ini mendorong mahasiswa di Indonesia untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial.Selama masa pandemi, kegiatan Volunteer for Change dilakukan secara daring maupun luring, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.Melalui Volunteer for Change, BCF membentuk tiga kategori relawan; relawan dalam bidang kesehatan, lingkungan, juga pendidikan.“Sebagai lembaga yang menaruh perhatian besar kepada para pemuda, BCF percaya bahwa dengan semangat kerelawanan para anak muda yang tergabung dalam Volunteer for Change ini mampu menjadi agent of change di komunitas masing-masing,” jelas Anindya Bakrie, Chairman Bakrie Center Foundation.Insiasi BCF dalam menyelenggarakan program kerelawanan disambut baik oleh para lembaga mitra. Seperti yang dituturkan oleh Ully Alwiyah, pegiat pendampingan pasien TBC dari Yayasan Pejuang Tangguh (PETA).“Dari program inilah mahasiswa ikut berkontribusi dalam penanggulangan TBC di Indonesia. Semoga mahasiswa yang tergabung dalam program ini bisa menjadi perpanjangan tangan masyarakat yang membutuhkan informasi tentang TBC serta bisa menjadi jembatan bagi masyarakat yang kesulitan untuk mengakses layanan TBC,” tutur Ully ketika dihubungi oleh tim BCF.Begitu pula dari sektor lingkungn dan pendidikan, Benua Lestari Indonesia dan Yayasan Indonesia Hijau turut merasakan manfaat dari kehadiran para relawan mahasiswa ini.“Kami juga dapat memberikan hal baru kepada teman-teman relawan terkait bagaimana cara mengelola sampah yang ramah lingkungan dan dengan sendirinya akan semakin banyak orang yang tahu, peduli, dan mau berbuat untuk lingkungan,” jelas Oktian Jaya Wiguna, Ketua Benua Lestari Indonesia.“Yayasan Indonesia Hijau sangat bersyukur sekali bisa jadi bagian dari kegiatan kerelawanan yang diadakan oleh Bakrie Center Foundation. Para relawan dengan sabar dan penuh kasih sayang mengajarkan berbagai pelajaran untuk adik adik binaan Yayasan Indonesia Hijau,” ungkap Riha AzharinaProgram kerelawanan Volunteer for Change batch pertama akan berakhir pada akhir Desember 2021.[caption id="attachment_501060" align="aligncenter" width="900"]
Relawan Volunteer for Change belajar mengolah sampah (Foto Istimewa) Relawan Volunteer for Change belajar mengolah sampah (Foto Istimewa)[/caption]Harapannya, para relawan ini dapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui komunitas yang ada di wilayah masing-masing. Sehingga, mereka turut berperan serta dalam menangani isu-isu sosial, pendidikan, dan lingkungan di masyarakat