Menlu: 6 Ribu WNI di Luar Negeri Terpapar Covid-19, 235 Ribu Pulang ke Indonesia

Menlu: 6 Ribu WNI di Luar Negeri Terpapar Covid-19, 235 Ribu Pulang ke Indonesia (Foto antvklik-Andri)
Menlu: 6 Ribu WNI di Luar Negeri Terpapar Covid-19, 235 Ribu Pulang ke Indonesia (Foto antvklik-Andri) (Foto : )
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, lebih dari enam ribu warga negara Indonesia (WNI) di yang berada di luar negeri terpapar Covid-19. Sebagian besar diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Hal itu disampaikan Menlu Retno di kuliah umum bagi mahasiswa baru UGM program Pascasarjana secara daring, Jumat (22/10/2021)."Per 18 Oktober WNI di luar negeri yang terpapar Covid-19 jumlahnya 6.010 orang, sebagian besar di antara mereka sudah sehat kembali," kata Retno.Retno menambahkan, selama pandemi Covid-19 ada ratusan ribu WNI yang terpaksa dipulangkan. Sebagian diantaranya adalah WNI yang terdampak ekonomi secara langsung karena kehilangan pekerjaan.Alumnus Hubungan Internasional Fisipol UGM itu menyebut, pemerintah sudah memberikan bantuan paket sembako untuk para WNI yang terdampak pandemi. Jumlahnya lebih dari 771 ribu paket.Lebih lanjut Retno menyatakan, hingga saat ini pihaknya juga masih melakukan fasilitasi bagi pekerja migran Indonesia khususnya yang ada di Malaysia.Bahkan Retno secara khusus sudah membahasnya dengan Menlu Malaysia agar mereka bisa kembali ke Indonesia secara aman."Termasuk yang undocumented tentunya yang memang ingin kembali ke Indonesia secara aman," ujarnya.Selain masalah WNI, pihaknya saat ini juga terus melakukan diplomasi terkait politik luar negeri Indonesia. Salah satunya terkait vaksin untuk memenuhi kebutuhan bagi 270 juta jiwa penduduk tanah air.Retno mengakui, tidak mudah mendapatkan jumlah vaksin dalam dosis besar karena adanya ketimpangan akses antara negara kaya, berkembang dan negara miskin. Dari sekitar 6,7 miliar dosis vaksin yang sudah disuntikkan, lebih dari 75 persen diantaranya diberikan di negara kaya."Kurang dari satu persen negara berpenghasilan rendah yang penduduknya mendapat vaksin," ucapnya.Retno menambahkan, Indonesia beruntung karena sejak awal sudah melakukan diplomasi untuk mendapatkan jatah vaksin dari negara maju maupun filantropi."Jika tidak bergerak cepat, saya yakin tidak bisa melakukan vaksinasi. Hari ini lebih dari 177 juta dosis vaksin yang sudah disuntik," pungkasnya.
Andri Prasetiyo | Sleman, DIY