Inilah Sosok Wasit Perempuan Cantik Asal Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Inilah Sosok Wasit Perempuan Cantik Asal Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 (Foto Dok. Istimewa)
Inilah Sosok Wasit Perempuan Cantik Asal Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 (Foto Dok. Istimewa) (Foto : )
Ada penampakan sosok wasit perempuan cantik asal Indonesia dalam ajang olahraga para disabilitas Paralimpiade Tokyo 2020.
Dalam sebuah ajang besar seperti Paralimpiade Tokyo 2020 selain atlet, komponen yang tak kalah penting adalah wasit, karena tanpanya tak akan ada pemenang.Khusus untuk Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia memiliki lima wasit yang akan bertugas. Salah satunya adalah wanita cantik bernama Rahadewineta yang akan memimpin pertandingan para-taekwondo.Neta sapaan akrab Rahadewineta menjadi satu-satunya wasit perempuan Indonesia yang bertugas di pesta olahraga terbesar di dunia. Yakni untuk atlet disabilitas tersebut.[caption id="attachment_488935" align="aligncenter" width="900"]
Neta terpilih jadi wasit asal Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 (Foto Dok. Pribadi) Neta terpilih jadi wasit asal Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 (Foto Dok. Pribadi)[/caption]Selain Neta, Indonesia juga memiliki empat wasit lainnya yakni Abdul Latif Jaohari, Robbertus Tommy Oscariano, dan Raventus dari cabang para-badminton. Serta Edy Suwarto dari cabang anggar/anggar kursi roda.Bagi Neta, ini bukan kali pertama mempimpin ajang besar. Dia telah malang melintang di dunia perwasitan internasional. Termasuk menjadi wasit satu-satunya dari Indonesia yang bertugas di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil, pada 2016.[caption id="attachment_488936" align="aligncenter" width="900"] Neta saat berada di Rio, Brazil, menjadi wasit di Olimpiade 2016 (Foto Dok. Pribadi) Neta saat berada di Rio, Brazil, menjadi wasit di Olimpiade 2016 (Foto Dok. Pribadi)[/caption]Banyak cerita dibalik kiprah Neta sebagai wasit Internasional. Ibu dua anak ini pun membagikan kisah dan pengalamannya.Terpilihnya Neta menjadi wasit di Paralimpiade Tokyo tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dilalui.Bahkan, sebelumnya dia lebih dulu gagal dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo. Ketika itu, dia kurang maksimal saat menjalani management test.Jadi, setiap gelaran multievent sekelas Olimpiade dan Paralimpiade, kata Neta, ada lima tahapan yang harus dilalui wasit mulai dari tes fisik, tes tulis, scoring test, management test, hingga tahap wawancara."Saya ketika itu gagal di management test-nya. Hasilnya kurang maksimal. Selebihnya saya melewati dengan baik," katanya.Neta menjelaskan lima item tersebut harus dilewati dengan baik. Jika salah satu tidak terpenuhi, maka mimpi memimpin pertandingan pada ajang besar tersebut langsung pupus.Pengalaman memimpin pertandingan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pun tidak menjadi jaminan. Meski begitu, kegagalan di Olimpiade Tokyo tak membuat istri dari Rizal Samsir itu patah arang.Berbekal lisensi wasit internasional untuk para-taekwondo dan ranking poin mencukupi, dia kemudian ikut kualifikasi Paralimpiade Tokyo. Proses Seleksi dan Kualifikasi