Dinkes Aceh Timur Tes Swab Antigen Lagi 81 Pengungsi Rohingya

Dinkes Aceh Timur Tes Swab Antigen Lagi 81 Pengungsi Rohingya
Dinkes Aceh Timur Tes Swab Antigen Lagi 81 Pengungsi Rohingya (Foto : )
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Timur, Aceh, kembali melakukan tes usap (swab) antigen kepada 81 imigran etnis Rohingya dari Myanmar yang terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim. 
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur Sahminan mengatakan, tes usap antigen terhadap 81 imigran Rohingya ini dilakukan untuk mencegah penularan covid-19.“Awalnya, kami sudah lakukan tes usap antigen, hasilnya semuanya negatif. Namun, tes yang pertama terlalu dini, sehingga kami tes usap ulang. Dari tes usap ulang, hasilnya mereka tetap negatif covid-19,” jelasnya.Ia mengatakan tes usap yang pertama dianggap terlalu cepat karena keberadaan mereka belum 24 jam mendarat di Pulau Idaman. Sebaiknya, tes tersebut dilakukan lebih dari 1x24 jam.Oleh karena itu, kata dia, untuk memastikan kembali mereka tidak terpapar covid-19, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur melakukan tes usap antigen ulang."Kendati hasil tes terhadap mereka negatif, kami mengimbau masyarakat tidak berbaur dengan imigran etnis Rohingya untuk mencegah penularan covid-19. Kepada imigran, kami ingatkan selalu memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan,” katanya.Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah melengkapi berbagai kebutuhan imigran Rohingnya di Pulau Idaman, seperti tenda penampungan, air bersih dan kebutuhan makanan."Tenda, air bersih, makanan dan lain-lain terus dibantu selama mereka di tempat penampungan di Pulau Idaman," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur, Mahyuddin.Selain kebutuhan dasar mereka, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur juga sudah memberikan vaksin covid-19 kepada mereka untuk mencegah penularan virus yang sudah mewabah tersebut."Menyangkut pemindahan mereka, kami belum bisa pastikan. Namun, kami berharap lokasi penempatan mereka nanti agar yang lebih layak karena Pulau Idaman tidak tersedia fasilitas apa pun, termasuk air bersih," pungkas Mahyuddin, seperti dikutip dari Antara.