Kabel Serat Optik Bawah Laut Putus Ganggu Layanan Telekomunikasi Jayapura

Sistim Jaringan Internet di Indonesia
Sistim Jaringan Internet di Indonesia (Foto : )
Kabel Serat Optik Bawah Laut putus ganggu layanan Telekomunikasi Jayapura. Menkominfo Johnny G.Plate menegaskan pemulihan gangguan dilakukan secara bertahap dan selesai Juni 2021.
Kabel laut milik Telkom di Jayapura dikabarkan putus pada titik 360 km. Kepala Telkom Jayapura, Sugeng mengatakan kabel laut yang terputus ada di wilayah Jayapura antara Sarmi dan Biak. Alhasil jaringan internet di kawasan tersebut menjadi terganggu. Warga Jayapura harus bersabar cukup lama, karena pihak Telkom mengatakan bahwa perbaikan kabel laut tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk kembali pulih. Meski begitu, pihak telkom menyatakan kalau warga masih bisa menggunakan layanan telepon dan SMS “Estimasi perbaikan sekitar satu bulan. Untuk sementara hanya bisa telepon dan SMS,” kata Sugeng dikutip dari Antara. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pemulihan gangguan layanan telekomunikasi di Jayapura berlangsung secara bertahap. Menkominfo menjelaskan gangguan layanan telekomunikasi terjadi karena kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Indonesia Timur di Utara Jayapura terputus di kedalaman lebih dari 4.000 hingga 4.050 meter di dasar laut. [caption id="attachment_464343" align="alignnone" width="902"]
Kabel Serat Optik Bawah Laut Putus Gangu Layanan Telekomunikasi Jayapura Akibat terputusnya Kabel Serat Optik Bawah Laut tersebut, maka transmisi data menjadi terputus. Menteri Johnny memastikan pemulihan sepenuhnya baru bisa dilakukan pada bulan Juni mendatang, (Foto : Menkominfo)[/caption] Kabel Serat Optik Bawah Laut yang menjadi tulang punggung Sistim Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Indonesia Barat ke Indonesia Timur ini terputus karena gempa yang terjadi di Antara Sarmi dan Biak. "Kabel bawah laut ini yang menjadi tulang punggung transmisi data Indonesia Barat dan Indonesia Timur itu terputus, sehingga terjadi gangguan layanan telekomunikasi. Kami terus berusaha bersama operator seluler dan operator fiber optik bawah laut untuk memulihkan transmisi data dari kawasan barat ke kawasan timur dengan pemanfaatan microwave link, radio link dan berbagai sarana yang lain," jelas Johnny G. Plate dalam Halal Bihalal Virtual yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, dari Jakarta, Jumat (14/05/2021). Akibat terputusnya Kabel Serat Optik Bawah Laut tersebut, maka transmisi data menjadi terputus. Menteri Johnny memastikan pemulihan sepenuhnya baru bisa dilakukan pada bulan Juni mendatang, "Dan karenanya tentu tidak mengherankan saya apabila memang tadi di Mimika terjadi kendala yang berkaitan dengan transmisi data," jelasnya.   Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi Papua Barat Selesai akhir 2022 Kepada Menkopolhukam Mahfud MD, Menkominfo menyampaikan pada tahun 2021 dan 2022 Kementerian Kominfo lakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara masif dan besar-besaran di seluruh wilayah Papua Barat. Hal itu sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T seluruh Indonesia. Menteri Johnny berharap pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut secara keseluruhan akan melayani kebutuhan digital masyarakat. "Mudah-mudahan kita dapat selesaikan ini di akhir tahun 2022 nanti, dan peningkatan-peningkatan kapasitas layanan tentu akan semakin membaik dengan akan hadirnya satelit SATRIA 1 dengan kapasitas 150 Gbps, salah satu dari 5 satelit terbesar di dunia yang akan melayani keseluruhan Elektronic Government Indonesia," kata Johnny G. Plate. Menkominfo menyatakan setiap menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan penggunaan bandwidth terus mengalami peningkatan. Seperti perayaan Idul Fitri tahun ini, peningkatan trafik diperkirakan mencapai 30 persen. "Khusus tahun ini sekitar 20 persen bahkan hampir 30 persen terjadi peningkatan trafik telekomunikasi, karena memang pemanfaatan ruang digital sudah mengambil peran aktif yang substantif dalam kehidupan manusia, mengambil peran yang besar bagi masyarakat kita," paparnya [caption id="attachment_464341" align="alignnone" width="900"]Kabel Serat Optik Bawah Laut Putus Gangu Layanan Telekomunikasi Jayapura Kabel Serat Optik Bawah Laut yang menjadi tulang punggung Sistim Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Indonesia Barat ke Indonesia Timur ini terputus karena gempa yang terjadi di Antara Sarmi dan Biak sejak 30 April 2021. (Foto : USS Feed)[/caption] Kabel Serat Optik Bawah Laut Putus Sejak 30 April 2021 Sementara itu Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permady menjelaskan, Kementerian Kominfo telah melakukan koordinasi dengan PT Telkom Indonesia sebagai penyelenggara layanan internet mengenai gangguan yang terjadi di Jayapura, Papua. “Pihak Telkom mengonfirmasi adanya gangguan layanan sejak tanggal 30 April 2021 karena putusnya SKKL ruas Biak - Jayapura dengan titik lokasi 360 km dari Jayapura,” jelas Dedy Permadi. Menurut Jubir Kementerian Kominfo pergeseran lapisan bumi dasar laut sebagai penyebab putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL). “Penyebab putusnya kabel ini diperkirakan adalah akibat pergeseran lapisan bumi di dasar laut. Hal ini mengakibatkan seluruh layanan Telkom Group mengalami gangguan dengan total trafik sebesar 135 Gbps,” jelasnya. Jubir Dedy Permadi menyatakan Telkom Group telah melakukan perbaikan layanan tahap awal, dimulai dari reaktivasi layanan Voice, layanan IP VPN Telkom, dan ASTINET Telkom. “Perbaikan layanan internet dan data dilakukan secara bertahap dimulai pada 30 April 2021 kemarin, dengan melakukan deployment link backup, antara lain melalui Palapa Ring Timur, satelit, dan penambahan radio,” jelasnya. Selain itu, Jubir Kementerian Kominfo menjelaskan pemulihan juga dilakukan dengan fasilitas layanan jaringan tulang punggung, Palapa Ring Timur. “Saat ini, Telkom sudah memulihkan layanan telepon dasar (voice dan sms) yang difasilitasi Palapa Ring Timur satelit, dan microwave radio dengan total kapasitas 969 Mbps,” paparnya. Bahkan, pada minggu kedua Mei 2021 akan berlangsung penambahan kapasitas untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. “Kapasitas akan ditambah menggunakan satelit dan microwave radio agar setidaknya pada minggu kedua bulan Mei 2021 total kapasitas bertambah menjadi 2,5 Gbps,” tutur Jubir Dedy Permadi. Menurut Jubir Kementerian Kominfo, pihaknya akan terus melakukan pengawasan agar layanan telekomuniaksi bisa pulih seperti sediakala. “Kementerian Kominfo akan terus melakukan pengawasan dan update progress secara berkala, serta mendorong penyedia layanan internet untuk merespon hal ini dengan sigap,” tegasnya.