Polri Sebut 6 Terduga Teroris Makassar Belajar Bikin Bom Melalui Grup WhatsApp

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. (Foto Dok. Humas Polri).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. (Foto Dok. Humas Polri). (Foto : )
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebut, 6 terduga teroris yang ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, belajar membikin bom melalui aplikasi pesan singkat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, enam orang terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror dari kelompok Villa Mutiara, Makassar, Sulawesi Selatan, telah membuat grup WhatsApp (WA) untuk komunikasi melakukan aksi amaliyah“Mereka membuat grup WA namanya Batalion Iman. Dalam grup tersebut komunikasi mereka membicarakan tentang rencana-rencana amaliyah selanjutnya,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2021).Menurut dia, enam orang terduga yang diamankan yakni J, D, MS, S alias AL, W dan S. Mereka diamankan di sekitar Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka berdiskusi juga terkait cara membuat bahan peledak melalui grup WA.“Dalam grup WA tersebut, mereka mempraktikan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak,” ujarnya, dikutip dari viva.co.id.Ia mengatakan Tim Densus 88 Antiteror juga menyita sejumlah barang bukti dari tangan mereka, yakni satu senapan angin untuk latihan bagaimana menggunakan senjata, 7 buah HP dan 1 sepeda motor.Tentu, kata Rusdi, Tim Densus 88 terus melakukan pengembangan kasus dari kelompok Villa Mutiara ini. Sehingga, masyarakat bisa beraktivitas dengan aman tanpa adanya ancaman dari kelompok teroris.“Mudah-mudahan rekan-rekan Densus bisa selesaikan permasalahan-permasalahan yang dihubungkan dengan kelompok Villa Mutiara Makassar ini, sehingga betul-betul bisa ciptakan situasi aman,” jelasnya.