Ribuan PSK di Brasil “Mogok Kerja” Minta Segera Divaksin

PSK brasil minta vaksin
PSK brasil minta vaksin (Foto : )
Pekerja Seks Komersial di kota Belo Horizonte, Brasil tenggara, melakukan mogok selama sepekan, menuntut dimasukkan dalam kelompok pekerja garda depan yang menerima vaksinasi Covid-19 prioritas.
Seperti diberitakan Channel News Asia yang melansir kantor berita AFP, Rabu (7/4/2021), ribuan PSK di kota itu terpaksa turun ke jalan mencari pelanggan akibat penutupan hotel karena pandemi. Mereka biasanya menyewa kamar hotel untuk menjual jasa.“Kami berada di garda depan, menggerakkan perekonomian dan kami berisiko,” kata presiden Asosiasi PSK negara bagian Minas Gerais, Cida Vieira, kepada AFP.“Kami perlu divaksinasi,” lanjutnya.Vieira dan perempuan lainnya berunjuk rasa pada Senin (5/4) di jalan dekat hotel-hotel yang ditutup di mana mereka biasanya bertransaksi, melambaikan plakat bertuliskan: “Pekerja seks adalah profesi” dan “Kerja seks dan kesehatan”.“Kami adalah bagian kelompok prioritas karena kami bersinggungan dengan beragam jenis orang dan nyawa kami berisiko,” ujar salah satu PSK yang berunjuk rasa, Lucimara Costa.Pemerintah telah memprioritaskan tenaga kesehatan, guru, lansia, masyarakat suku asli, dan orang dengan riwayat kesehatan untuk tahap pertama vaksinasi.Diharapkan kelompok prioritas yang berjumlah 77 juta orang ini divaksinasi pada paruh pertama 2021, tapi para ahli mengatakan target ini bisa molor sampai September karena terbatasnya dosis.“Kami adalah kelompok prioritas, kami adalah pendidik kesehatan, rekan pendidik. Kami membentuk sebagian kelompok itu, karena kami memberikan informasi tentang STI (penyakit infeksi kelamin) kepada pria dan mendistribusikan kondom,” kata Vieira.Seperti wilayah Brasil lainnya, Minas Gerais, telah berjuang menghadapi gelombang kedua pandemi, tapi angka kematian 121 per 100.000 penduduk merupakan yang terendah di negara tersebut.Pandemi Covid-19 telah menghilangkan lebih dari 332.000 nyawa di Brasil, angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Channel News Asia