Begini Nasib Siswa SMP IT Usai Kepsek dan Gurunya Tewas di Kecelakaan Maut

Begini Nasib Siswa SMP IT Usai Kepsek dan Gurunya Tewas di Kecelakaan Maut (Foto kemdikbud.go.id)
Begini Nasib Siswa SMP IT Usai Kepsek dan Gurunya Tewas di Kecelakaan Maut (Foto kemdikbud.go.id) (Foto : )
Kecelakaan maut bus yang membawa rombongan siswa dan guru SMP IT Al-Muaa'wanah Cisalak, Subang, Jawa Barat, meninggalkan duka.
Tidak hanya itu, tragedi memilukan itu juga memunculkan ketidakpastian nasib para siswa kelas IX yang akan lulus tahun ini.Pasalnya, dalam kecelakaan itu Kepala Sekolah sekaligus kepala yayasan, Jejen Jaeruzin, dan sejumlah guru turut menjadi korban meninggal.Akibat kondisi ini, pihak Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMP se-Subang berkoordinasi dengan Disdikbud. Menurut Heru, tujuannya untuk membahas nasib para siswa yang masih menempuh pendidikan."Mengingat kelas IX itu sudah sangat mendesak akan keluar untuk tahun pelajaran 2020/2021. Sehingga diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat. Terkait nasib (siswa) kelas IX (yang akan menyelesaikan pendidikan)," jelas Heru, Senin (15/3/2021).Langkah pertama menelusuri prosedur secara kelembagaan terkait SK pengangkatan kepala sekolah dari yayasan Al-Muaa'wanah .Namun sayangnya, langkah terhambat karena guru yayasan yang masih ada hanya tinggal satu orang. Begitupun dari pihak yayasan banyak yang turut menjadi korban kecelakaan maut ini."Kita telusuri secara kelembagaan adakah yayasan dari Al-Muaa'wanah ini masih bisa secara kelembagaan. Untuk mengeluarkan SK pengangkatan kepala sekolah ternyata setelah ditelusuri sama. Bahwa yang menjadi korban meninggal bukan hanya kepala sekolah dan guru-guru. Bahkan guru-guru hanya menyisakan 1 orang. Ternyata juga di tingkat yayasan juga banyak yang menjadi korban meninggal," ujarnya.Langkah kedua adalah membahas pemindahan sekolah para siswa kelas IX ke SMP swasta terdekat agar mendapatkan ijazah yang layak."Karena ijazah siswa itu tidak mungkin lagi ditandatangani oleh saudara almarhum Jejen. Maka alternatifnya bisa saja siswa kelas IX tersebut dimutasikan ke sekolah SMP swasta terdekat. Nah SMP swasta terdekat ini kemudian nanti yang akan bertanggung jawab. Terkait penerbitan ijazah untuk eks kelas 9 SMP IT Al-Muaa'wanah," jelasnya.Heru mengatakan, langkah ini perlu pembicaraan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Pihak keluarga juga akan diberi tahu terkait masalah ini."Doakan saja untuk nasib kelas 9 SMP Al-Muaa'wanah ini segera menemukan solusinya. Dan Insyaallah dalam pekan ini kami targetkan bersama dengan Disdikbud Kabupaten Subang. Melalui Kasi Kurikulum ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya," jelasnya, seperti dikutip dari Kumparan.Sementara untuk nasib kelas VII dan VIII masih belum dibahas dan masih melihat perkembangan selanjutnya."Karena untuk kelas VII dan Kelas VIII masih agak lama untuk istilahnya masih bisa menyesuaikan dengan melihat perkembangan," pungkas Heru.[caption id="attachment_447200" align="aligncenter" width="900"]
SMP IT Al-Muaawanah di Kp. Pasirlaja RT. 08 RW. 02, Pakuhaji, Kec. Cisalak, Kab. Subang Prov. Jawa Barat (Foto kemdikbud.go.id) SMP IT Al-Muaawanah di Kp. Pasirlaja RT. 08 RW. 02, Pakuhaji, Kec. Cisalak, Kab. Subang Prov. Jawa Barat (Foto kemdikbud.go.id)[/caption]Diketahui jumlah siswa SMP Al-Muaa'wanah hanya 33 siswa dan terbilang sangat sedikit.Dari 33 siswa itu, terdiri dari 12 siswa kelas VII, 9 siswa kelas VIII, dan 12 siswa kelas IX.