Kudeta Militer di Myanmar, Begini Seruan Pemerintah RI

myanmar darurat3
myanmar darurat3 (Foto : )
Terjadi kudeta militer di Myanmar. Sejumlah tokoh penting negeri itu ditangkap, termasuk pemimpin partai berkuasa Aung San Suu Kyi. Lalu bagaimana sikap pemerintah Indonesia?
Menyusul terjadinya kudeta militer di Myanmar pada Senin (1/2/2021) pagi, pemerintah Indonesia mendesak semua pihak di negara itu untuk menahan diri.Myanmar didorong mengedepankan dialog untuk mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan masalah yang ada."Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin memburuk," kata Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resmi.Ditekankan, bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.Selain itu, Indonesia mengimbau agar Myanmar menerapkan prinsip-prinsip Piagam ASEAN. Ini termasuk berkomitmen pada hukum dan menjalankan pemerintahan yang baik, sesuai demokrasi, dan konstitusional.Sebelumnya, pihak militer menangkap Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).Militer Myanmar menyatakan, aksi ini sebagai respon atas kecurangan pemilu yang terjadi November 2020.Kekuasaan pemerintahan kini beralih ke tangan pimpinan Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Antara

Berita terkait