Herd Immunity Bisa Tercapai dengan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Covid-19

Herd Immunity Bisa Tercapai dengan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi (Foto Alomedika)
Herd Immunity Bisa Tercapai dengan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi (Foto Alomedika) (Foto : )
Vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah bertujuan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Ketika kekebalan kelompok terhadap Covid-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19. Karena keterbatasan kondisi kesehatannya bisa ikut terlindungi.Untuk mencapai kekebalan, Pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 181,5 juta jiwa penduduk yang akan divaksin Covid-19.Vaksinasi sudah dimulai dengan sasaran prioritas para tenaga kesehatan yang saat ini berjibaku di garda depan perawatan pasien Covid-19.Proses vaksinasi yang berjalan dinamis dan mengalami peningkatan dalam upaya percepatan.Kepala Puskesmas I Denpasar Selatan, dr. AA Ngurah Gede Darmayuda, M.Kes., mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan langkah yang bagus. Untuk melakukan pencegahan sekaligus meningkatkan dayatahan tubuh."Saat ini Indonesia belum mencapai herd immunity terhadap Covid-19. Demi mewujudkan herd immunity. Marilah kita dukung vaksinasi karena ini langkah baik yang bagus sekali. Untuk mencapai herd immunity ada prosesnya. Kita harus bersabar dulu, semua berproses dari sekarang," jelasnya."Selama proses ini juga jangan melupakan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak)." tambahnya.Vaksinasi, lanjutnya, bukan pemutus rantai penularan Covid-19 tapi untuk meningkatkan daya tahan tubuh."Pemutus rantai penularan adalah Prokes 3M. Kemudian jika ada yang hasilnya positif Covid-19. Harus langsung dikarantina kemudian ditelusuri lingkungan terdekatnya lalu dirawat. Jadi Prokes 3M wajib dan harus dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat siapapun itu. Walau sudah tervaksin," tegasnya.Terkait vaksinasi Covid-19 di tempatnya bertugas, dr. AA Ngurah Gede Darmayuda menyatakan bahwa tahapan vaksinasi mengalami percepatan."Yang awalnya 15 orang per hari kemudian ditambah lagi kapasitasnya menjadi 25-50 orang per hari," paparnya.Untuk para nakes, lanjutnya, setelah disuntik vaksin diberikan kartu vaksin."Di dalam kartu ini ada nomor kontak yang mereka bisa hubungi bila ada keluhan atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Kami ada grup KIPI yang melakukan monitoring," tuturnya.