BMKG Catat 45 Kali Mamuju dan Majene Diguncang Gempa Sejak 14 Januari 2021

tni al selamatkan korban gempa
tni al selamatkan korban gempa (Foto : )
BMKG mencatat 45 kali kejadian gempa menguncang Majene dan Mamuju Sulawesi Barat hingga hari ini, Senin (25/1/2021).
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono menjelaskan gempa di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat pada bulan ini berawal pada Kamis (14/1/2021) dengan kekuatan M5,9.Sejak saat itu terus terjadi gempa susulan dengan puncak gempa pada Jumat (15/1/2021) dengan kekuatan M6,2 yang menyebabkan korban jiwa.“Update gempa Majene & Mamuju tgl 25 januari 2021 s/d pukul 14.00 WITA. Jumlah kejadian gempa sebanyak 45 kali sejak 5,9 (14/1/2021). Jumlah gempa susulan sebanyak 36 kali sejak 6,2 (15/1). Gempa dirasakan terjadi 8 kali,” tulis Daryono melui akun twitternya
@DaryonoBMKG, Senin (25/1/2021).https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1353604102937223169?s=20Daryono juga menjelaskan sumber pengambilan data pada BMKG Pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar Sulawesi Selatan.Sebelumnya Daryono menjelaskan Majene Sulawesi Barat kembali diguncang gempa kuat dengan magnitudo 6,2 pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28.17 WIB. Episenter terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT tepatnya di darat pada kedalaman 10 km.Dengan meningkatnya magnitudo  gempa menjadi lebih besar 6,2 dari sembelumnya magnitudo 5,9 tentunya gempa kedua ini berdampak lebih merusak dan lebih luas cakupan dampaknya.  Sebagai contoh jika kondisi bangunan dampak gempa kemarin sudah mengalami retak-retak atau rusak sebagian maka dengan terjdinya gempa yang lebih kuat ini dapat berdampak merusak lebih parah.Seperti halnya gempa pertama kemarin, dampak gempa kedua tadi pagi dini hari tadi Jumat (15/1/2021)  menyebabkan guncangan gempa dirasakan di Majene dan Mamuju mencapai skala intensitas V-VI MMI (memicu kerusakan), sedangkan di Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa mencapai skala intensitas III-IV MMI (benda-benda terpelanting).Daryono juga menjelaskan dampak gempa kedua memicu lebih banyak kerusakan.“Ternyata benar, pagi ini dilaporkan dampak gempa kedua menimbulkan lebih banyak bangunan rumah rusak di Majene dan juga Mamuju. Sementara dilaporkan ada beberapa orang meninggal dunia dan ratusan orang menderita luka-luka sebagai dampak gempa,” seperti keterangan tertulis Daryono pada ANTVklik.com, Jumat (15/1/2021).Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust. Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok 2018, dimana bidang sesarnya membentuk kemiringan ke bawah daratan Majene.