Suasana mencekam dan gelap gulita dirasakan oleh para warga dan pengungsi korban gempa berkekuatan magnitudo 6,2.
Memang sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dari PLN. Namun sebagian lainnya masih mengalami gangguan.Seperti di Kabupaten Majene hingga saat masih dilakukan proses perbaikan arus listrik. Sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam atau gelap gulita.BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian.“BPBD telah berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut," tutur Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (15/1/2021), seperti dikutip dari rri.co.id.BNPB juga telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa di Kabupaten Mamuju.Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB) mengatakan, hingga saat ini korban jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat terdampak gempa M 6.2 di Sulawesi Barat (Sulbar) sebanyak 42 orang.Demikian menurut keterangan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya.“Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M 6.2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 42 orang," kata Raditya Jati, Jumat (15/1/2021).Menurut Raditya, data terakhir tersebut diupdate hingga pukul 20.00 WIB.Dirinya memastikan 42 korban yang telah meninggal dunia tersebut berasal dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulbar.“Rinciannya 34 orang meninggal dunia dari Kabupaten Mamuju dan 8 orang meninggal dunia lainnya berasal darri Kabupaten Majane. BNPB akan terus memutakhirkan data-data kerusakan akibat kerusakan,” terangnya.
Baca Juga :
