Marak Begal, Kini Muncul Jasa Kawal Pesepeda

Marak Begal, Kini Muncul Jasa Kawal Pesepeda di Indonesia
Marak Begal, Kini Muncul Jasa Kawal Pesepeda di Indonesia (Foto : )
Tren bersepeda yang meningkat sejak pandemi Covid-19 tak hanya menciptakan inovasi service sepeda panggilan. Kini muncul juga jasa kawal pesepeda yang ingin gowes secara berkelompok.
Jasa kawal bagi pesepeda berkelompok muncul di di Indonesia lantaran maraknya kejadian kriminal di jalan yang menimpa pecinta gowes tersebut."Berangkat dari kami yang emang terjun di dunia EO/promotor, dimana ada bagian security event. Karena pandemi jadi ngga ada event offline. Kemudian maraknya berita begal pada pesepeda. Kita combine jadi jaga gowes JaGow yang utamanya adalah mengawal," kata Manson Sebastian, Co Founder Jagow, Sabtu (21/11/2020), seperti dilansir dari RRI.co.id.Lebih lanjut Manson mengungkapkan bahwa selain fakta tersebut, Jagow juga sebagai bentuk membuka peluang kerja dibidang keamanan yang terdampak pandemi.Selain menawarkan jasa pengawalan para pesepeda, usaha yang mulai diluncurkan pada pertengahan Oktober lalu ini, juga menyediakan jasa dokumentasi kegiatan gowes pesepeda."Bagi pesepeda yang ingin dikawal JaGow dapat melakukan order pada dua hari sebelum hari H jadwal bersepeda," ujarnya.
Bicara tarif, Manson menerangkan terdapat tiga paket jagain. Pertama, paket mini grup maksimal terdiri dari 5 pesepeda yang akan dikawal oleh satu security. Kedua, paket medium grup maksimal 8 pesepda dikawal 2 security. Terakhir large group maksimal 12 pesepeda yang dikawal dua security. Ketiga paket tersebut memiliki durasi pengawalan sama yaitu 4 jam."Tarifnya mulai dari Rp 550.000 hingga Rp 1 juta lebih. Kalau mau tambah dokumentasi itu, fotografer aja Rp 1,25 juta. Per rider itu dapat lima foto dan ada foto grup juga," tuturnya.Sejak diluncurkan hingga saat ini, JaGow sudah melayani 20 lebih pengawalan. Kemudian terkait cakupan wilayah yang dapat dikawal JaGow ialah sekitaran Jakarta, Tangerang, Depok.Adapun rencana penambahan cakupan wilayah, Manson menyebut kini pihaknya masih akan melihat bagaimana permintaan pasar."DM banyak dari Surabaya dan Semarang. Saya tanya ke mereka apa demand ada? nah kata mereka banyak disana. Rencana kami ingin ke depan bisa semacam kemitraan. Jadi brand JaGow tapi SOP, kualitas dan lainnya harus sesuai dengan standar JaGow," pungkasnya. RRI.co.id