Mensos Tutup Program Bantuan Sosial Beras

Menteri Sosial Tutup Program Bantuan Sosial Beras di Indonesia
Menteri Sosial Tutup Program Bantuan Sosial Beras di Indonesia (Foto : )
Kementerian Sosial menutup pelaksanaan program Bantuan Sosial Beras (BSB), setelah berjalan 100 persen dan tepat waktu.
Penutupan program dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari Batubara dengan pelepasan spanduk paket beras pengiriman terakhir dari Gudang Bulog Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2020).Dalam kesempatan itu, Mensos Juliari menyapa masyarakat Kendal dan Jawa Tengah secara umum. Mensos meyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kendal dan Jawa Tengah.“Salam Bapak Presiden kepada bapak ibu semua. Program BSB ini merupakan bagian kebijakan Bapak Presiden untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi. Presiden berpesan agar selama pandemi tidak ada masyarakaat yang kelaparan.  Saya datang untuk mastikan program ini bermanfaat untuk bapak/ibu,” ujarnya.[caption id="attachment_395964" align="alignnone" width="900"]
Mensos Tutup Program Bantuan Sosial Beras Mensos Juliari Batubara. (Foto Humas Kemensos RI).[/caption]Ia menambahkan, BSB merupakan bagian dari program Jaring Pengaman Sosial atau JPS yang diamanatkan kepada Kemensos dalam menanggulangi dampak pandemi.“Sasarannya adalah 10 juta KPM PKH (Keluarga Penerima Manfaat Progam Keluarga Harapan) seluruh Indonesia berupa beras medium dari Bulog,” katanya. Melalui BSB, setiap KPM PKH mendapatkan 15 kg beras medium dari Bulog setiap bulan selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2020) dengan anggaran Rp4,5 triliun.“Dengan bantuan ini, diharapkan KPM PKH yang sejatinya juga masyarakat dengan pendapatan rendah, bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya selama pandemi,” imbuhnya.Dengan Program BSB pula ada manfaat lain yakni beban pengeluaran keluarga KPM PKH di masa pandemi bisa dikurangi. Adapun penyaluran BSB tuntas untuk seluruh wilayah di Indonesia hingga per 1 Oktober 2020 total sebanyak 450.000 ton beras.“Jadi program dampak positifnya langsung terasa oleh KPM. Tidak hanya itu, BSB juga membawa efek ikutan yang luas. Secara tidak langsung, BSB membuka pasar bagi petani untuk menjual berasnya ke Bulog sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat,” ucap Juliari. Lebih dari itu, efek domino dari program ini dirasakan juga antara lain oleh para pekerja/kuli bongkar muat, tukang ojek, usaha penyewaan perahu, mobil/truk, pekerja dan pengusaha angkutan barang.