Shin Tae-yong Ingin Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Segera Bergulir Demi Timnas U-20

Shin Tae-yong Masih Mencari Pemain Keturunan untuk Timnas U-19
Shin Tae-yong Masih Mencari Pemain Keturunan untuk Timnas U-19 (Foto : )
Shin Tae-yong ingin Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 segera bergulir demi Timnas U-20. Tanpa kompetisi Shin Tae-yong kesulitan memantau perkembangan pemain dan mencari pemain berbakat untuk membangun Timnas U-20.
Tim nasional Indonesia U-19 sejak 30 Agustus 2020 menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Selain menjalani latihan Garuda Muda juga menggelar pertandingan persahabatan melawan timnas negara lain maupun klub-klub kuat di Kroasia.Selanjutnya Timnas U-19 akan kembali ke Tanah Air dan direncanakan tiba di Bandara Sukarno Hatta Tangerang, Banten pada hari Selasa, 27 Oktober 2020. Kemudian pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing untuk mengikuti kompetisi Liga 1 dan Liga 2.Namun masalah baru muncul, karena pihak kepolisian belum memberikan izin untuk lanjutan Liga 1 dan Liga 2, lanjutan kompetisi yang rencananya akan dimulai 1 Oktober 2020 akhirnya ditunda.''Ujung dari sebuah kompetisi itu timnas. Karena di kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan. Ini beda dengan kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub,'' kata pelatih timnas U-19 Shin Tae-yong.Dengan alasan yang rasional itulah, Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia ini menginginkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 di Indonesia kembali digelar. Tanpa adanya kompetisi, apa yang sudah dicapai selama pemusatan latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno Senayan Jakarta hingga lanjutan pemusatan latihan di Kroasia, akan sia sia.''Jadi tidak bisa menunda-nunda kompetisi. Karena ini menjadi bagian penting dalam perjalanan sebuah timnas. Lebih cepat kompetisi digelar lagi akan semakin bagus,''tutur Shin Tae-yong.Para pemain Timnas U-19 akan dikembalikan ke klub masing masing begitu tiba di Indonesia. Namun tanpa adanya kompetisi, mereka akan dipulangkan ke rumah masing masing. Hal ini sangat merugikan bagi Timnas U-19, PSSI, dan pemerintah Indonesia yang sedang menyiapkan Timnas U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 tahun depan.Pasalnya Shin Tae-yong membutuhkan wadah kompetisi untuk terus memantau perkembangan para pemainnya. Selain itu Shin Tae-yong juga masih membutuhkan pemain yang lebih berbakat dan memiliki skill serta kemampuan lebih baik dari 30 pemain yang sudah dibawa untuk mengikuti pemusatan latihan hingga ke Kroasia.''Saya membutuhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar lagi untuk bisa memantau secara langsung perkembangan pemain di klubnya masing-masing. Saya juga bisa memantau jika ada pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat timnas U-20. Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan,'' imbuh Shin Tae-yong.Shin menambahkan setelah TC Timnas U-19 di Kroasia ia sudah bisa melakukan evaluasi terhadap individu pemain."Siapa yang punya kualitas bagus tentunya akan dipertahankan. Kompetisi sangat perlu agar pemain melakukan pertandingan untuk mengasah kemampuan mereka saat mereka tidak TC dengan Timnas," pungkas pelatih yang menukangi Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 Rusia tersebut.Timnas U-19 akan mengakhiri TC di Kroasia pada Senin 26 Oktober 2020 mendatang. Selanjutnya pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing untuk mengikuti kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Rencananya PT Liga Indonesia Baru sebagai operator akan melanjutkan kompetisi Liga 1 pada 1 November."Itu sebabnya kami memohon kepada Kepolisian untuk mengizinkan agar Liga 1 dan Liga 2 kembali berputar. Sebab kompetisi ini penting bagi timnas dan tentu PSSI,'' kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.Pada Selasa (20/10/2020) lalu, Presiden Republika Indonesia, Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) membahas perkembangan dan persiapan timnas U-19 menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan.Selain Presiden dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, rapat terbatas juga diikui semua menteri, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, itu Presiden meminta laporan perkembangan kesiapan penyelenggaraan acara tersebut."Saya minta laporan update terkait dengan kesiapan, terutama terkait dengan kesiapan stadion utama dan stadion pendukung di enam kota yang telah ditunjuk," kata Presiden.Pemerintah telah memilih enam provinsi sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-20, yaitu di DKI Jakarta, Provinsi Sumatra Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Bali.Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta laporan kesiapan tim nasional sepak bola yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 dari PSSI. Di samping itu, Indonesia juga patut meyakinkan dunia bahwa Indonesia aman dan siap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20."Yang terakhir, ini yang paling penting, kita harus meyakinkan bahwa Indonesia telah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga sangat aman untuk dikunjungi dan dijadikan tempat untuk penyelenggaraan U20 2021," jelas Joko Widodo.