Wiku: Satgas Covid-19 dan Kemenristek Kembangkan Paspor Kesehatan untuk Pelacakan Pasien Covid-19 di Indonesia

Satgas Covid-19 dan Kemenristek BRIN Kembangkan Paspor Kesehatan untuk Pelacakan Pasien Covid-19 di Indonesia
Satgas Covid-19 dan Kemenristek BRIN Kembangkan Paspor Kesehatan untuk Pelacakan Pasien Covid-19 di Indonesia (Foto : )
Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek BRIN) sedang mengembangkan Paspor Kesehatan atau Health Passport yang akan membantu pelacakan pasien Covid-19 di Indonesia secara lebih efektif.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, program Paspor Kesehatan itu bentuk kolaborasi yang baik antara Satgas Penanganan Covid-19 dan Kemenristek BRIN.Tentang perkembangan pemeriksaan pasien Covid-19, jumlah pemeriksaan per orang di Indonesia terus meningkat. Sesuai target WHO, testing minimal 1:1000 penduduk per minggu. Indonesia sudah berhasil mencapai 62 persen dan menuju 267.000 orang per minggunya."
Testing bukan upaya yang mudah terima untuk Indonesia sebagai negara besar. Kami masih terkendala dengan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan jumlah masyarakat yang cukup banyak untuk dilakukan tes," kata Wiku.Pemerintah saat ini masih berupaya menentukan harga terendah testing PCR (Polymerase Chain Reaction) agar bisa terjangkau masyarakat.Satgas Penanganan Covid-19 mendorong kolaborasi antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan sehingga bisa mencapai target sesuai yang direkomendasikan WHO."Pemerintah Pusat dan Daerah sudah berupaya mengadakan reagen