Ratusan Pedagang Jamu Gendong Ikuti Lomba Meracik dan Memasarkan Jamu

lomba jamu(1)
lomba jamu(1) (Foto : )
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar lomba jamu gendong. Lomba ini diikuti oleh puluhan pembuat jamu tradisional.  Para pembuat jamu tersebut diuji wawasannya seputar pemilihan bahan, khasiat jamu dan teknik pemasarannya. Mereka juga diminta untuk melakulan inovasi, agar jamu tradisional bisa diterima oleh anak-anak .
Puluhan pembuat jamu tradisional di Kabupaten Tulungagung, mengikuti lomba jamu gendong,  yang digelar oleh dinas kesehatan setempat.  Setiap peserta diberi waktu untuk unjuk kebolehan dalam peracikan hingga promosi produksi jamu. Sejumlah kaum milenial yang terjun dalam industri pembuatan jamu juga tampak mengikuti perlombaan ini. Mereka menjadikan lomba ini sebagai tempat mengenalkan produk jamunya.[caption id="attachment_370420" align="alignnone" width="900"]
lomba jamu(2) Penilaian juri meliputi wawasannya seputar pemilihan bahan, khasiat jamu dan teknik pemasarannya. Mereka juga diminta untuk melakulan inovasi, agar jamu tradisional bisa diterima oleh anak-anak (Foto: ANTV/ Aries Sutikno)[/caption]Selain soal rasa dan inovasi, para pembuat jamu tradisional ini diuji wawasannya terkait pemilihan bahan yang baik. Terdapat dua jenis jamu yang dilombakan, yakni jamu beras kencur dan kunyit asam. Mereka juga diuji pengetahuan tentang khasiat jamu tersebut, teknik pemasaran jamu yang selama ini mereka lakukan juga tak luput dari penilaian.Lomba ini juga merupakan salah satu upaya dinas kesehatan untuk menjaga kelestarian jamu tradisional. Mengkonsumsi jamu secara rutin dipercaya bisa meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi jamu diakui mengalami peningkatan terutama saat masa pandemik corona. Sejumlah bahan yang ada dalam jamu seperti kunyit, jahe dan asem, mempunyai khasiat tersendiri yang bisa memperkuat sistem imun dalam tubuh.“ Jadi pelaksanaan lomba jamu tingkat kabupaten ini kita mengambil tema meingkatkan kemandirian dan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi corona. Supaya masyarakat secara mandiri dapat mengolah dan mengkonsumsi jamu ini, agar terhindar dari covid-19, ‘ ujar Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki.Sementara salah satu juri dalam lomba jamu ini  mengatakan berbagai inovasi juga dilakukan oleh para peserta lomba.“ Ada peserta yang menggunakan stoberi dalam pembuatan jamunya. Jika penggunaannya dengan takaran yang pas, maka akan memberikan khasiat yang baik, “kata juri Agustin Maharini.Salah satu peserta lomba tertarik untuk mengikuti lomba jamu ini, karena sudah sejak kecil ikut berdagang jamu bersama orangtuanya.“ Saya sudah sejak usia 13 tahun kenal dengan berbagai macam jamu, karena ikut berdagang membantu orangtua saya. Jadi saya tertarik untuk ikut lomba untuk memperkenalkan jamu kepada masyarakat. Sekarang saya berdagang jamu secara online, “ ujar peserta lomba jamu, Agil Shela Nadya.Total terdapat 120 pembuat jamu tradisional yang menjadi binaan Dinas Kesehatan Tulungagung. Rata-rata mereka memperoleh resep pembuatan jamu  secara turun temurun dari keluarganya.Aries Sutikno | Tulungagung, Jawa Timur