Sosok Joey Alexander Pianis Jenius Indonesia dengan Segudang Prestasi Dunia

joey Alexander
joey Alexander (Foto : )
Sosok Joey Alexander sejak di usianya 7 tahun, ia telah dapat menguasai teknik permainan piano dengan berimprovisasi menguasai aliran musik jazz,
kemampuannya yang jenius berhasil mendapatkan beberapa penghargaan tingkat dunia
 Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam kekayaan alam yang berlimpah, namun kekayaan tersebut bukan hanya sebatas hasil bumi tetapi juga  terdapat  anak bangsa yang mempunyai talenta dan prestasi yang luar biasa. Mereka berhasil menunjukan kemampuan atau karya karyanya sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia, salah satunya sosok Joey Alexander pianis termuda yang sangat bertalenta di dunia musik. Berikut perjalanan sosok Josiah Alexander Sila yang sering disebut  juga Joey Alexander  lahir 25 Juni 2003 di Denpasar Bali, anak dari pasangan Denny Sila dan Farah Leonora Urbach, Joey hampir sepenuhnya belajar musik jazz sendiri atau otodidak sejak usia enam tahun, ketika ia diberi hadiah keyboard oleh orang tuanya. Sejak usianya 7 tahun, ia telah dapat menguasai teknik permainan piano dan dapat berimprovisasi di dalam permainan aliran musik jazz. https://www.instagram.com/p/BrGOGMCBdef/?utm_source=ig_web_copy_link Pada usia 9 tahun Joey memenangi Grand Prix dalam Master-Jam Fest 2013, kompetisi musik jazz yang diikuti untuk segala usia di Odessa Ukrania  yang diikuti 43 musisi dari 17 negara dan tampil di Montreal International Jazz Festival dan Newport Jazz Festival 2015. Ketika Joey berusia 10 tahun, mengawali debutnya di Amerika Serikat. Ia mendapat tanggapan positif untuk penampilannya, khususnya versi solo “ Round Midnight “, Alexander tampil di hadapan Herbie Hancock dan Bill Clinton, pada tahun 2014. Wynton Marsalis  mengundang Alexander untuk bermain di malam gala Jazz at Lincoln Center 2014 dan ia menjadi "sensasi dalam semalam," tulis The New York Times. Allen Morrison dari majalah Down Beat mengatakan: "Kalau kata 'jenius' masih mempunyai arti, anak inilah wujudnya. Ia memainkan variasi solonya sendiri untuk 'Round Midnight' dengan kecerdasan dan keahlian seperti pianis berpengalaman puluhan tahun." Marsalis  pemain trompet jazz mengatakan "Tidak ada seorangpun yang anda kenal bisa bermain seperti itu seusianya. Saya suka semua tentang permainannya – iramanya, kepercayaan dirinya, dan pemahaman musiknya."[ Saat Alexander bermain di A Great Night in Harlem di Appolo Theater , pertunjukan untuk menghormati Herbie Hancock. Penampilannya di University of the District of Colombia. meledak di Internet, menyedot 500.000 penonton di Facebook. Alexander juga bermain dalam konser dengan siswa dari Jullian School, yang akhirnya memungkinkannya tinggal lebih lama di New York. Konser tersebut, yang menarik perhatian media nasional di NBC NEWS, sukses besar sehingga Alexander berhak mendapat Visa O.1 , yang diberikan kepada "individu dengan kemampuan luar biasa". Ia juga tampil hebat dalam konser tahun 2014 di Copenhagen Jazz Festival  dan International Java jazz Festival di Jakarta. Album perdana Joey Alexander, My Favorite Things, diluncurkan pada 12 Mei 2015, oleh Motema Music yang berbasis di Harlem dan diproduksi peraih Grammy Award Jason Olaine, Ia berusia 11 tahun. Dia mengaransir semua lagu dalam album tersebut di antaranya variasi "'Round Midnight", "Giant Steps " karya Coltrane dan karya Billy Strayhorn, “Lush Life “ " Alexander juga memasukkan komposisinya sendiri, "Ma Blues", yang terinspirasi karya Bobby Timmons https://www.instagram.com/p/BwMaPBNBEOQ/?utm_source=ig_web_copy_link Joey mengadakan pertunjukan penting sepanjang tahun 2015, termasuk Montrel International Jazz Festival  dan Newpot Jazz Festival   di bulan Agustus. Produser Newport, George Wein, biasanya enggan menampilkan anak berbakat, tetapi membuat pengecualian setelah Moutoussamy-Ashe mengajak Alexander ke apartemen Wein di Manhattan  untuk bermain piano, Wein mengatakan Alexander tampil istimewa dengan "pendekatan harmonik yang matang". The Jazz at Lincoln Center tertarik untuk menyertakan Alexander dalam kegiatan pendidikan mereka, untuk mengajak generasi muda mendengarkan musik jazz Joey Alexander adalah artis Indonesia pertama yang masuk dalam  Billboard 200  di Amerika Serikat, dengan album debutnya My Favorite Things mencapai peringkat 174 pada 30 Mei 2015. Ia Juga menjadi artis ke 2 dari Indonesia yang sukses di Chart Billboard setelah Anggun. Untuk saat ini, Joey Alexander dan Anggun adalah artis Indonesia yang sukses tampil di perhelatan penghargaan musik bergengsi tingkat Dunia. Di mana Anggun tampil di World Music Awards  dan Joey di Grammy Awards. [caption id="attachment_361332" align="alignnone" width="1080"] Joey Alexander persiapam di Grammy Award ( foto : Ig @oey Alexander )[/caption] Joey dengan kemampuannya yang menakjubkan, ia mendapatkan nominasi Anugerah Grammy  Award 2016 untuk dua kategori: Best Instrumental Jazz Album dan Best Jazz Solo Improvisation. Joey  juga bekesempatan tampil sepanggung dengan Adel, Taylor Swift, Ed Sheeran dan Bruno Mars. sungguh luar biasa. Sumber Wikiipedia