Mendikbud: Adaptasi Kebiasaan Baru Harus Terbiasa Buka Tutup Sekolah

Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim (Foto : )
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, selama masa adaptasi kebiasaan baru, harus terbiasa dengan buka tutup sekolah.
Mendikbud Nadiem Makarim dalam keterangannnya, Rabu (12/8/2020) mengatakan, pada masa adaptasi kebiasaan baru, sistem pendidikan harus bisa belajar untuk buka tutup sekolah.Menurutnya, jika tidak dilakukan, maka akan tidak memberikan kesempatan pada anak untuk belajar. Ini karena tidak seluruhnya dapat melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara optimal.Nadiem mengatakan, di negara lain pun hal serupa juga diterapkan. Pembukaan sekolah tidak dipukul rata, namun disesuaikan dengan kondisi daerah itu.Pemerintah telah melakukan relaksasi pembukaan sekolah untuk zona kuning dan hijau. Namun pembukaan sekolah boleh dilakukan dengan syarat mendapat persetujuan pemerintah daerah, kepala sekolah., komite sekolah dan orang tua peserta didik.Namun jika daerah di sekolah itu berubah status dari kuning menjadi oranye maka sekolah itu harus kembali ditutup. Begitu pula jika ada peserta didik atau guru yang terjangkit Covid-19, maka sekolah harus ditutup kembali.Mendikbud menyebut, 88 persen dari total daerah tertinggal, terdepan dan terluar berada di zona kuning dan hijau. Namun banyak unit pendidikan di wilayah tersebut yang kesulitan melakukan PJJ karena keterbatasan akses.Sementara pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap dengan syarat 30-50 persen dari standar peserta didik per kelas.Standar awal 28-36 peserta didik per kelas kemudian dibatasi menjadi 18 peserta didik untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.Sedangkan untuk sekolah luar biasa (SLB) yang awalnya 5-8 peserta didik menjadi hanya 5 peserta didik per kelas. Untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dari standar 15 peserta didik per kelas menjadi 5 peserta didik.Jumlah hari dan jam belajar juga dikurangi dengan sistem bergiliran rombongan belajar yang ditentukan oleh pihak sekolah sesuai dengan situasi di masing-masing wilayah.Selama di sekolah, para peserta didik harus tetap jaga jarak, kantin tetap ditutup, dan peniadaan sementara aktifitas olahraga.
Antara