Awas!! Ada 337 Aplikasi di Android Ditempeli Malware Berbahaya, Ini Solusinya

Awas!! Ada 337 Aplikasi di Android Ditempeli Malware Berbahaya, Ini Solusinya (Foto Ilustrasi Pixabay)
Awas!! Ada 337 Aplikasi di Android Ditempeli Malware Berbahaya, Ini Solusinya (Foto Ilustrasi Pixabay) (Foto : )
Sebagian besar aplikasi di Android ternyata tidak aman. Hal tersebut lantaran perusahaan keamanan siber Threat Fabric mendeteksi malware BlackRock dalam aplikasi tersebut.
Perusahaan itu menyebut, ada sekitar 337 aplikasi yang menjadi target malware BlackRock. Aplikasi tersebut umum digunakan seperti Twitter, Instagram, Facebook, Youtube, Reddit, TikTok, Tumblr, Pinterest, Tinder, Grindr, dan bahkan Google Play Store sendiri. Karena jumlahnya yang begitu banyak, dan mungkin hampir semua orang menggunakannya, solusi untuk masalah ini jelas tidak dengan menghapus aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi-aplikasi itu sendiri tidak berbahaya. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu khawatir jika mengunduh dari sumber resmi. Bahaya akan muncul ketika diminta untuk menginstal "pembaruan Google" dari sumber pihak ketiga.
Threat Fabric mengungkap, BlackRock akan bersembunyi di dalam aplikasi yang membuatnya tidak terlihat oleh pengguna. Selanjutnya, malware Trojan tersebut akan meminta korban untuk mengakses Layanan Aksesibilitas, lalu menyamar sebagai pembaruan Google. Malware BlackRock akan dengan cepat menyebar ke seluruh sistem tanpa meninggalkan jejak. Hal itu karena Trojan akan mencegah kerja sebagian besar program antivirus, dan mulai bekerja untuk mencuri informasi finansial hingga nama pengguna dan kata sandi media sosial. Tujuan utama BlackRock adalah mencuri data-data kredensial, bahkan dapat membajak pesan teks. Pada dasarnya, BlackRock fokus pada hal mencuri informasi pribadi, dengan memanfaatkan aplikasi populer yang terhubung dengan institusi keuangan. Untuk mencegah malware itu, Threat Fabric menyarankan pengguna agar tidak bergantung pada toko aplikasi pihak ketiga. Pengguna juga disarankan menginstal solusi antivirus yang dapat diandalkan yang dapat mencurigai serangan siber sebelum terjadi.