Pedagang Sapi Mengeluh Sepi Pembeli Akibat Corona

PEDAGANG SAPI MENGELUH JOMBANG
PEDAGANG SAPI MENGELUH JOMBANG (Foto : )
Tidak seperti tahun lalu, dua pekan menjelang hari raya kurban, transaksi sapi untuk kurban masih sepi. Meskipun harga sapi tidak mengalami kenaikan, namun pembeli tidak banyak yang berminat.
Sepinya transaksi menurut pedagang akibat covid-19, sehingga tidak banyak warga yang pulang kampung untuk berkurban.Dua pekan menjelang Idul Adha,  pasar hewan di Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Jombang, cukup ramai. Masih seperti hari-hari sebelumya, ratusan ekor sapi berdatangan dari sejumlah wilayah, seperti Kediri dan Malang.Sapi berbagai jenis dan ukuran, ditawarkan pedagang kepada calon pembeli. Harga yang ditawarkan tidak cukup tinggi, dibanding dengan musim yang sama tahun lalu. Harga tertinggi di pasar ini untuk sapi siap kurban, hanya berkisar Rp27 juta, sedang tahun lalu mencapai 30 juta rupiah lebih.Meskipun harga tidak naik, transaksi di pasar ini lamban, bahkan jarang dilakukan pedagang. Kondisi ini yang dikeluhkan pedagang, sebab jika tidak ada pembeli sapi-sapi yang dibawa ke pasar harus dibawa pulang kembali dengan resiko biaya pemeliharaan.Sepinya transaksi menurut pedagang akibat tidak adanya warga perantau, yang pulang kampung untuk kurban, menyusul pandemi corona yang belum berakhir. Kondisi ini mengakibatkan nilai penjualan turun 40 persen,  dibanding Idul Adha tahun lalu.Dalam sisa waktu hingga hari raya kurban tiba, pedagang masih berharap ada peningkatan jumlah transaksi, sehingga pedagang tidak mengalami kerugian.
Umar Sanusi | Jombang, Jawa Timur