Warga Kota Serang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

POTRET KEMISKINAN.BANTEN
POTRET KEMISKINAN.BANTEN (Foto : )
Potret kemiskinan ibu kota, warga lingkungan gang Eceng RT 01 RW 08,  Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, hidup di bawah garis kemiskinan.
Tasem, seorang nenek tua renta berusia 82 tahun, tinggal di gubuk reot yang nyaris ambruk. Tasem yang tinggal bersama tiga cucunya  kerap kebingungan untuk memperbaiki rumahnya, lantaran keterbatasan ekonomi. Sementara, suaminya telah meninggal dunia sejak tiga tahun lalu.Kondisi rumah milik nenek Tasem berusia 82 tahun yang berada di ibu kota provinsi Banten. Pemandangan ini tampak sangat miris, karena selama bertahun-tahun belum pernah mendapat program perbaikan rumah dari pemerintah setempat.Padahal, sejumlah progam perbaikan rumah untuk warga miskin terus digelontorkan oleh pemerintah daerah dan pusat. Namun, semua itu tak di rasakan oleh yang bersangkutan, bahkan Tasem harus bertahan hidup bersama tiga cucu angkat nya, di gubuk reot dan kerap kehujanan.Salah satu cucu nya yang bernama Rohim mengatakan, sejak ditinggal suaminya nenek Tasem terserang penyakit lumpuh, sehingga tidak bisa banyak beraktivitas.Sementara, delapan anaknya masing-masing sudah berkeluarga.Kebutuhan makan minum nenek Tasem hanya mengandalkan pemberian dari anak-anaknya, jika sesekali  menengoknya.Namun, untuk kebutuhan sehari-hari dirinya yang bekerja sebagai buruh serabutan berusaha keras  untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, nenek Tasem dan kedua saudaranya, meski penghasilannya sangat pas-pasan, Rohim  terus berusaha mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, di tengah keras nya kehidupan ibu kota.Ketua RT gang Eceng, Satibi menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi nenek Tasem, karena hidupnya hanya bergantung pada ketiga  cucunya, yang salah satunya sudah bisa bekerja sebagai buruh serabutan.Menurut Ketua RT 01 setempat Satibi menuturkan, bahwa keluarga ini hanya mendapatkan bantuan PKH,  tetapi untuk cucunya yang masih sekolah, serta mendapat bantuan jaring pengaman sosial, JPS, dari pemerintah kota Serang.Sementara, pengajuan perbaikan rumah hingga kini, belum mendapat kan respon dari pemerintah berwenang.
Siti Marufah | Serang, Banten