Warga Gorontalo Terjangkit Antraks Terus Bertambah Jadi 22 Orang

Warga Gorontalo Terjangkit Antraks Terus Bertambah Jadi 22 Orang
Warga Gorontalo Terjangkit Antraks Terus Bertambah Jadi 22 Orang (Foto : )
Jumlah warga yang terjangkit penyakit antraks di Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo, terus bertambah menjadi 22 korban sampai saat ini.
Sebanyak 22 warga Dusun Marisa, Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo, terjangkit penyakit antraks atau sapi gila setelah mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi bakteri bacillus anthracis.Petugas medis menemukan pada tubuh warga yang terjangkit mengalami luka melepuh pada bagian tangan, perut bahkan pada wajahnya.Kepala Puskesmas Limboto Barat, Fatmawati Palilati mengungkapkan, penambahan 11 korban berawal ketika pada Sabtu (30/5/2020) lalu mendapat informasi adanya sejumlah warga yang mengalami gejala penyakit yang sama.“Setelah itu kami segera tindak lanjuti dengan mendatangi warga untuk penyelidikan epidemiologi dan ternyata sudah ada beberapa warga yang memiliki gejala antraks,” katanya.Kemudian, petugas puskesmas melakukan pengontrolan lagi di Desa Daenaa dan menemukan sebanyak 11 orang memiliki gejala klinis terinfeksi penyakit itu.“Selanjutnya kami kembali melakukan pelayanan dengan tujuan untuk memeriksa kondisi pasien, namun pasien kembali bertambah jumlahnya sehingga total kini 22 warga,” ujar Fatmawati.Ia menambahkan, petugas kesehatan terus melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap warga yang terjangkit antraks dengan memberikan obat antibiotik. 
Apa Itu Penyakit Antraks? Mengutip dari alodokter, antraks adalah penyakit infeksi menular dari hewan ternak. Seseorang dapat terkena penyakit ini apabila menyentuh atau memakan daging hewan yang terinfeksi.Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Sampai saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa bakteri penyebab antraks dapat menular antar manusia.Gejala warga yang terjangkit berbeda-beda, tergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh seseorang. Antara lain melalui kulit, pencernaan, pernapasan. Bila melalui pernapasan dapat menyebabkan menyebabkan peradangan selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis).Gejala awal pasien terjangkit penyakit ini menyerupai gejala penyakit flu, seperti demam, nyeri menelan, nyeri otot dan kelelahan. Gejala lanjutannya berupa sesak napas hingga syok. Kadek Sugiarta | Gorontalo