Tertular Covid-19 Bisa di Dalam dan Luar Ruangan, Mana Lebih Berisiko? Ini Jawabannya

covid-19-4992201_960_720 fernandozhiminaicela
covid-19-4992201_960_720 fernandozhiminaicela (Foto : )
Risiko tertular virus corona Covid-19, bisa terjadi di dalam dan di luar ruangan, namun mana yang lebih berisiko? Berikut penjelasannya.
Selama masa pandemi Covid-19, kita diharuskan tinggal dirumah saja, melakukan aktivitas di di dalan rumah, untuk memutus rantai penularan virus corona Covid-19. Sekarang ini, menjelang diterapkannya tatanan kenormalan baru, kita harus bersiap kembali ke luar rumah untuk beraktivitas dan bekerja. Nah kemudian, apakah berada di luar rumah akan meningkatkan risiko kita tertular Covid-19? Seperti dilansir dari laman
Huffpost, Rabu (3/6/2020), Inilah fakta penularan Covid-19 di dalam ruangan dan di luar ruangan yang harus Anda cermati.   Virus corona menyebar lebih mudah di dalam ruangan Virus corona lebih mudah ditransmisikan ketika Anda berada di area tertutup, di mana hanya ada sedikit ventilasi atau ruang untuk aliran udara. Ini terutama berlaku untuk ruang kecil, seperti lift. "Dalam ruang tertutup yang begitu rapat tanpa aliran udara yang kuat untuk waktu singkat, saya khawatir Anda mungkin akan terpapar," kata William Schaffner, seorang profesor penyakit menular di Vanderbilt University. Secara umum, risiko tertular virus jauh lebih rendah ketika Anda berada di luar ruangan. Ini karena ada lebih banyak ruang bagi Anda untuk memisahkan diri dari orang lain, dan ada lebih banyak aliran udara alami. Beberapa bukti menunjukkan sinar matahari juga turut andil, meski penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Sebuah studi di The Journal of Infectious Diseases juga menunjukkan bahwa 90 persen partikel virus corona dinonaktifkan dalam 10 menit ketika terkena sinar UV dari sinar matahari, menurut laporan dari HuffPost UK. Meski begitu, Anda tidak boleh hanya berasumsi bahwa matahari akan mendisinfeksi segala sesuatu dari virus dan membuat Anda merasa aman karenanya. Para ahli kesehatan merekomendasikan orang-orang keluar rumah sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental selama pandemi ini. Namun, hindari kegiatan kelompok, seperti olahraga tim, taman bermain yang ramai, dll.   AC dan ventilasi yang buruk di dalam ruangan dapat menyebarkan virus Banyak orang panik ketika sebuah studi tentang restoran ber-AC di Guangzhou, Cina, menemukan virus corona menyebar ke beberapa keluarga yang duduk terpisah ketika makan di restoran. Masing-masing keluarga duduk di dekat AC, dan arah aliran udara tampaknya sesuai dengan mereka yang sakit. Sekitar 10 pelanggan akhirnya menjadi sakit. Ini dapat terjadi di ruang yang lebih terbatas, termasuk rumah Anda. Sirkulasi virus di dalam ruangan biasanya terjadi jika Anda berada dalam jangkauan tetesan pernapasan yang dikeluarkan seseorang ke udara ketika bersin, batuk, atau bahkan hanya berbicara. Tetesan pernapasan ini sering kali "berat", artinya mereka dapat melayang di udara hingga beberapa meter sebelum jatuh ke tanah. Seperti yang dicatat oleh Sistem Kesehatan Mount Sinai, “Jika seseorang di rumah yang terinfeksi virus itu batuk dan bersin dan tidak berhati-hati, maka partikel virus kecil dalam tetesan pernapasan dapat diedarkan di udara. Apapun yang menggerakkan arus udara di sekitar ruangan dapat menyebarkan tetesan ini, apakah itu AC, sistem pemanas, atau bahkan kipas.”   Pedoman untuk mengurangi risiko yang direkomendasikan Para ahli menekankan bahwa semua ini seharusnya tidak menyebabkan kepanikan. Jika virus corona mengudara, kemungkinan akan terjadi tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada yang sudah terjadi, demikian kata para ahli penyakit menular kepada HuffPost. Selain itu, yang paling penting, risiko terkena virus di dalam ruangan dapat diturunkan jika Anda mengambil tindakan pencegahan.