Belum Kelar Covid-19, Muncul Wabah Ebola Baru, Jadi Trending Pula

ebola
ebola (Foto : )
Netizen sedang ramai dengan kemunculan wabah Ebola baru di tengah pandemi Covid-19 yang belum selesai. Hari ini menjadi trending topik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terkait kemunculan wabah Ebola baru di Kongo. Hal ini menuai gelombang besar respons dari netizen, terutama di media sosial Twitter. Berdasarkan pantauan antvklik, Selasa (2/6/2020) pagi, "Wabah Ebola" masuk dalam trending topik media sosial Twitter. Kebanyakan netizen terkejut, lantaran wabah Ebola baru muncul di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang masih menghantui dunia dan sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya. Para netizen di Indonesia, berharap Ebola baru ini tidak menjadi pandemi seperti Covid-19.
“Baru bangun tidur ngecek trending, ternyata #Ebola muncul lagi. Semoga ga makin merebak ya ebola, covid 19 belum kelar” cuit pengguna Twitter @abil_ryd “Covid belum selesai, eh ketabahan #Ebola”, kicau pengguna Twitter @chupachipzs “Covid belum kelar, wabah Ebola baru muncul. Ampun 2020,” tulis akun Twitter @afrkml “Covid-19 belum selesai, udah ditambah dengan #Ebola lagiWajah bingungApa lagi cobaan-Mu ini? Semoga semua cepat berlalu dan kembali seperti semula,” cuit pemilik akun Twitter @resty_arfista   https://twitter.com/WHO/status/1267506608327852034 Sebelumnya, WHO, Senin (1/6/2020), memberikan informasi gelombang wabah ke-dua virus mematikan Ebola di Republik Demokratik Kongo. Padahal, wabah pertama mulai berakhir. Dalam pengarahan di Jenewa Senin (1/6/2020), Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah baru ini terjadi dekat kota Mbandaka di provinsi Equateur. Seperti dilansir dari VOA Indonesia, Gubernur provinsi Bobo Boloko Bolumbu juga memastikan adanya empat korban meninggal dunia. Dia mengatakan sampel-sampel telah dikirim ke INRC, markas riset medis nasional di Kinshasa, untuk konfirmasi kedua. Warga didesak tetap tenang, menjaga kebersihan dan tidak bersalaman. Tahun 2018, provinsi Equateur mengalami wabah Ebola yang menewaskan 33 orang sebelum akhirnya dikendalikan. Di tempat lain, DRC Timur telah berusaha memberantas wabah virus mematikan itu sejak 2018. Wabah itu menewaskan lebih dari 2.240 orang. DRC juga berusaha mengatasi wabah campak, yang terbesar di dunia, serta virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Hampir 3.200 penderita virus corona telah dilaporkan di DRC, menurut Universitas Johns Hopkins, yang melacak perebakan Covid-19. 72 orang dilaporkan meninggal dunia.