Jumlah pasien
yang sembuh dari virus c
orona di Jakarta mengalami peningkatan. Pada Rabu (29/4/2020), pasien sembuh bertambah menjadi 71 orang. Ini merupakan rekor penambahan tertinggi sejak kasus corona pertama kali mengemuka di Ibu Kota. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, penambahan pasien sembuh sempat tinggi pada 11 April 2020, yakni 60 orang. Namun, angkanya kembali menurun hingga di bawah 50 pada hari-hari selanjutnya. Oleh sebab itu, bertambahnya pasien sembuh sebesar 71 orang menjadi kabar baik pada hari ini.Secara keseluruhan, pasien positif corona di Jakarta per 29 April 2020 mencapai 4.033 orang. Dengan rincian 412 orang sembuh, dan 381 orang meninggal.Bertambahnya pasien sembuh itu turut mengakibatkan tren data yang berubah. Jika sebelumnya, tingkat kematian akibat corona di Jakarta selalu lebih tinggi dibandingkan tingkat kesembuhan, kini keadaan sudah berbalik.Per 29 April 2020, untuk kali pertama tingkat kesembuhan di Jakarta lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian. Dengan rincian tingkat kesembuhan 10,22 persen dan tingkat tingkat kematian 9,45 persen.Selisih keduanya memang baru 0,77 persen. Namun, jika dibandingkan dengan data di pekan-pekan sebelumnya, jumlah penambahan pasien sembuh dari corona meningkat signifikan.Penambahan pasien sembuh dari corona di Jakarta:1-8 April 2020 = 20 pasien9-14 April 2020 = 94 pasien15-21 April 2020 = 123 pasien22-28 April 2020 = 50 pasien.29 April 2020 = 71 pasienWalau begitu, bila dibandingkan data nasional, tingkat kesembuhan di Jakarta masih relatif lebih rendah. Per 28 April 2020, tingkat kesembuhan nasional mencapai 13,88 persen, sementara tingkat kematian 8,13 persen.Lengkapnya bisa lihat grafis di bawah ini.Meski lebih rendah daripada nasional, Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah kasus positif corona terbanyak.Rasio kasus positif corona di Jakarta terhadap nasional per 28 April mencapai 41,53 persen. Artinya, data corona di Jakarta akan begitu berpengaruh pada data nasional.Dalam hal ini, jika tingkat kesembuhan di Jakarta terus bergerak positif, bukan tidak mungkin disparitas tingkat kesembuhan dan kematian di skala nasional semakin melebar. Tentunya, dengan asumsi, tak ada penambahan kasus positif yang signifikan di daerah lain.
Baca Juga :
