Tidak hanya pemain, pemilik nomor punggung 12 tersebut mengaku juga merindukan seluruh keluarga besar Persebaya, baik pelatih, manajemen maupun official.
Menurut Rendi perasaan itu muncul karena dari suasana kekeluargaan yang sudah dibangun sejak lama oleh Manajemen Persebaya. Selain merindukan kegiatan di lapangan, hobi touring Rendi bersama teman-teman juga terhenti akibat wabah virus Corona.
"Sebenarnya sebelum ada wabah ini kita punya rencana mau touring ke bukit B-29 untuk mengisi libur, tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, jadi ya kita tunda," tutur Rendi.
Sebelumnya, Rendi bersama komunitas kecil yang berisikan Oktafianus Fernando dan beberapa orang dari operasional tim Persebaya tersebut sudah pernah menaklukkan gunung Bromo.
Untuk mengobati rasa rindunya, pecinta motor klasik ini sering menanyakan kabar lewat grup chatting. Bahkan jika memang sudah tidak bisa dibendung lagi, tidak jarang Rendi menelpon rekan satu timnya.
Kini tanpa adanya pertandingan maupun latihan bersama, hari-harinya kini banyak dihabiskan di rumah saja. "Sebenarnya sisi positifnya ya saya jadi lebih banyak waktu dengan keluarga.
Kalau kompetisi mulai kan bisa ke luar kota dan sebagainya, sekarang jadi bisa menemani anak belajar," jelas Rendi. Pemain yang masih memiliki ikatan saudara dengan Uston Nawawi ini juga menjaga kondisi dengan latihan mandiri.