Wabah Virus Corona COVID-19, Begini Cara Penanganan dan Dampaknya

Wabah Virus Corona COVID-19, Begini Cara Penanganan dan Dampaknya (Foto Istimewa)
Wabah Virus Corona COVID-19, Begini Cara Penanganan dan Dampaknya (Foto Istimewa) (Foto : )
Spanish Flu
, 6% populasi India musnah.Banyak negara miskin sudah melakukan
Lockdown (seperti India dan Afrika Selatan). Mungkin langkah ini bisa memperlambat penyebaran virus Covid-19 tapi tidak mungkin menghilangkannya.Di banyak negara miskin, masih terjadi "self-denial". Pasar-padar tradisional di Myanmar masih ramai dikunjungi orang.Presiden Tanzania John Magufuli mengatakan bahwa gereja harus tetap buka, karena Covid-19 adalah elemen "satanic" yang tidak mungkin survive di dalam tubuh orang-orang beriman, dan sebagainya.Namun, tetap ada elemen positif bagi negara-negara miskin yakni:1) Penduduk negara-negara miskin umumnya masih muda (median age di Africa di bawah 20 tahun). Orang muda biasanya lebih bisa survive dari kematian akibat Covid 192) masyarakat di negara miskin umumnya tinggal di pedesaan (sekitar 2/3 penduduk negara yang per capita income -nya di bawah USD 1000).3) Cuaca panas di negara-negara miskin juga bisa membantu memperlambat penyebara virus corona Covid-19.Yang jelas lockdown sulit dilakukan, kecuali pemerintah mampu menyediakan "generous safety net". Tapi sayangnya negara-negara miskin tidak ada kemampuan untuk hal itu.Sumber penghasilan negara-negara miskin pun alami pukulan berat seperti di sektor tourisme, komoditi, crude oil, pekerja migran luar negeri, dan sebagainya. Investor juga keluar secara masif dari negara-negara tersebut.Sesuai laporan Institute of International Finance, jumlah investasi yang lari dari negara-negara berkembang mencapai USD 83 milyar pada saat ini. Pekerja migran luar negeri banyak kena PHK dan sulit mengirimkan remitansi ke negara asalnya.Negara-negara maju masih bisa nikmati "ongkos pinjaman yang murah" karena para investor parkir uangnya di negara-negara maju. Sementara itu, "borrowing costs" sangat tinggi bagi negara-negara berkembang.Trade off antara "menyelamatkan nyawa" dan "menyelamatkan nafkah" sangat berat dan menyakitkan. Jika di lockdown maka akan baik untuk mencegah sebaran virus corona Covid-19, tapi kemudian akan banyak orang mati karena kelaparan (statement PM Pakistan).Banyak negara saat ini bersikap sangat nasionalis. Misalnya, Uni Eropa tidak lagi mengijinkan ekspor alat kesehatan (jelas ini bertentangan dgn "nilai-nilai Eropa"); perdagangan internasional akan sangat terganggu, proses produksi juga terpukul; karena itu negara-negara yang bergantung pada impor akan sangat menderita.Tapi saat ini negara-negara kaya harus bisa bersikap generous