Seiring Wabah Corona yang Meluas, Minuman Tradisional Banyuwangi Go Internasional

minuman tradisional
minuman tradisional (Foto : )
Mewabahnya virus corona atau covid -19 yang sudah masuk Indonesia, membuat pemerintah Republik Indonesia mengajak warganya tidak perlu memborong masker,bergaya hidup sehat seperti meminum minuman tradisional, adalah salah satu upaya penting untuk tetap menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
Tidak heran, para pengusaha minuman tradisional seperti jahe, temulawak hingga kunyit asem, kebanjiran order, baik dari lokal hingga luar negeri seperti Singapura dan Turki.Inilah contoh bahan rempah-rempah yang disiapkan untuk membuat minuman tradisional, yang dibuat oleh Heru Prayitno. Ada irisan temulawak basah dan kering, kayu manis, hingga daun pandan.Bahan rempah-rempah ini lalu dicampur jadi satu dan dijadikan serbuk. Sudah 6 tahun ini, pria berusia 46 tahun yang tinggal di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ini menggeluti usaha bersama istrinya membuat minuman tradisional.Yang menarik, minuman tradisional ini dibuat versi celup. Di tengah mewabahnya virus corona atau covid-19, yang sudah masuk ke Indonesia, ternyata membawa berkah tersendiri bagi Hadi Prayitno.Saat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, telah memberi arahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, salah satunya  dengan cara mengkonsumsi minuman tradisional seperti temulawak, jahe dan kunyit, orderan usaha pria yang pernah di PHK beberapa tahun lalu dari perusahaan mebel ini, langsung meningkat hingga 300 persen.Biasanya, dalam sehari Hadi memproduksi temulawak celup, jahe rempah celup, jahe sirih celup, kunyit celup dan lain-lain, hanya 50 box.Namun, dengan mewabahnya virus corona hingga ke Indonesia, Hadi harus memenuhi orderan minuman tradisional celup itu hingga 150 kotak.Pemesannya pun tidak hanya dari beberapa daerah di Indonesia, melainkan juga dari Singapura, India dan Turki .Selain membuat minuman tradisional celup yang bisa dibawa ke mana-mana dan diseduh kapan saja, Hadi juga membuat temulawak cair yang disiapkan dalam botol yang sudah disterilkan terlebih dahulu.Namun, untuk temulawak cair ini hanya mampu bertahan hingga 7 hari, sedangkan yang celup, bisa bertahan hingga 2 tahun.Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas  menyatakan, kalau adanya wabah corona, sebenarnya masyarakat tidak perlu panic, hingga memburu masker sebanyak mungkin. Sebab, nenek moyang bangsa Indonesia telah memberikan resep tradisional bagaimana tubuh kita supaya kebal terhadap penyakit, seperti virus corona.Nah... setelah membaca artikel ini bagaimana ??? masihkah anda masih berburu masker ???
Happy Oktavia | Banyuwangi -Jawa Timur