Susah BAB? Bisa Jadi Anda Mengidap Penyakit Berbahaya Ini

Susah BAB? Bisa Jadi Anda Mengidap Penyakit Berbahaya Ini
Susah BAB? Bisa Jadi Anda Mengidap Penyakit Berbahaya Ini (Foto : )
Susah BAB atau konstipasi adalah kondisi saat seseorang tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa mengosongkan usus sepenuhnya. Dampak lain dari susah BAB adalah kondisi feses menjadi keras dan menggumpal.
Konstipasi bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tingkat keparahan konstipasi pun dapat berbeda-beda pada setiap orang.Banyak yang mengalaminya untuk waktu singkat, namun tidak sedikit pula yang mengalaminya dalam kondisi jangka panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan signifikan, sehingga mempengaruhi kualitas hidup.Konstipasi umum terjadi  ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Sementara konstipasi kronis adalah susah BAB yang menetap selama beberapa minggu atau lebih. Konstipasi kronis juga dapat menyebabkan orang mengejan secara berlebihan, sehingga buang air besar akan terasa sakit.Tanda dan gejala konstipasi meliputi:
  • Buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
  • Mengeluarkan tinja yang kental atau keras.
  • Berusaha keras ketika melakukan buang air besar.
  • Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum yang membuat anda susah BAB.
  • Anda merasa seolah tidak dapat mengosongkan sepenuhnya sampah di dalam perut.
  • Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan dubuh, seperti menggunakan tangan untuk menekan perut dan menggunakan jari untuk menghilangkan kotoran dari dubur.
Konstipasi dapat dianggap kronis jika anda mengalami dua atau lebih dari gejala-gejala diatas selama tiga bulan terakhir. Ada baiknya jika anda memeriksakan diri ke dokter agar terhindar dari bahaya penyakit yang lebih besar. Pasalnya, konstipasi yang kronis bisa jadi disebabkan oleh beberapa penyakit, diantaranya: Kanker kolorektal Kanker kolorektal adalah sebuah kanker yang terjadi pada usus besar. Kanker ini dapat dimulai sebagai polip kecil serta terdeteksi melalui skrining kanker biasa, seperti kolonoskopi. Gejala kanker usus besar termasuk perubahan kebiasaan buang air besar atau terjadinya konstipasi, tetapi seringkali tidak menunjukkan gejala. Dengan deteksi dini, pembedahan radiasi, atau kemoterapi, kanker bisa ditangani secara efektif. Irritable Bowel Syndrome