Teka-Teki Asal Mula Wabah Hepatitis A di SMPN 20 Depok Terkuak, Ini Penyebabnya

Teka-Teki Wabah Hepatitis A di SMPN 20 Depok Terkuak, Ini Penyebabnya
Teka-Teki Wabah Hepatitis A di SMPN 20 Depok Terkuak, Ini Penyebabnya (Foto : )
Teka-teki wabah hepatitis A di
SMP Negeri 20
Depok, Jawa Barat, akhirnya terkuak sudah. Ini dia asal mula penyebabnya. Wabah hepatitis A yang terjadi di Depok berasal dari seorang pesuruh kantor (office boy) yang bekerja di sekolah SMP Negeri 20 Depok, Jawa Barat.Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihantono mengatakan pesuruh kantor dipekerjakan SMP Negeri 20 Depok sebagai petugas kebersihan. Lalu ia bekerja sambilan sebagai pedagang makanan di kantin sekolah."Dia mengakui itu. Cuci tangannya enggak bener, bahannya yang disajikan juga tidak dicuci dengan benar," kata dr. Anung, seperti dilansir dari Vivanews, Rabu (04/12/2019).Ia menambahkan bahwa berdasarkan penelusuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) wabah ini tidak berasal dari dalam kota Depok, tapi dari Kabupaten Bogor. Baca juga:Ratusan Siswa di Depok Terjangkit Hepatitis A di Waktu Bersamaan Sebelumnya, sejumlah guru dan siswa SMP Negeri 20 mengalami gejala-gejala seperti mata kuning, demam, mual, dan nyeri di ulu hati.Hingga tanggal 3 Desember, Kemenkes telah mencatat 262 kasus gejala Hepatitis A di Kota Depok dan 171 kasus di antaranya telah dinyatakan positif."Ini merupakan kejadian luar biasa, mirip dengan yang terjadi di Pacitan beberapa waktu yang lalu," katanya.Dijelaskan, jajaran kesehatan di Kota Depok dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat akan melakukan pemantauan sampai bulan Januari 2020 karena virus hepatitis A membutuhkan masa inkubasi selama dua bulan.Kepala Sekolah SMP Negeri 20 Depok Komar Suparman mengatakan petugas kebersihan yang disebut Kemenkes sebagai titik awal penyebaran hepatitis A telah berhenti berjualan untuk sementara. Menyusul wabah ini, pihak sekolah berupaya meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) para murid."Kami mencoba dengan kemampuan yang ada, walaupun sudah ada tapi belum maksimal, (memperbaiki) tempat-tempat untuk membersihkan, terutama tangan ya. Mereka juga kami sarankan membuang sampah jangan sembarangan. Kami ada program pemilahan sampah. Anak-anak juga diwajibkan membawa peralatan makan sendiri, baik piring maupun alat minum,” tandasnya.