Sarjana Indonesia Digaji Tinggi Jadi Tukang di Australia

pekerjaan tukang
pekerjaan tukang (Foto : )
Belum lagi dengan cuaca di Sydney yang semakin memanas, hampir semua rumah kini membutuhkan AC, tambahnya.Pekerjaan 'tradie' lain yang memiliki gaji terbesar saat ini adalah teknisi listrik, atau yang dikenal dengan istilah 'sparky' di Australia.Gaji rata-rata paling rendahnya mencapai 82.782 dollar Australia, atau sekitar Rp 790 juta per tahun.

Resiko Tinggi

Tapi Hilman Sadli (53), warga Indonesia lainnya di Sydney, mengaku gajinya sebagai tukang listrik bisa lebih dari 100.000 dollar Australia atau Rp 950 juta per tahun. Jika dirata-rata, gaji perbulannya mencapai Rp79 juta."Pekerjaannya berat dan beresiko, naik-naik ke rumah orang, karena itu mata dan tangan kita harus selalu awas," katanya kepada Erwin Renaldi dari ABC.Hilman memilih pindah ke Australia untuk mencari kehidupan yang lebih baikĀ  setelah sempat tinggal di Selandia Baru selama beberapa tahun.Setiap harinya ia memiliki jadwal yang padat dimulai dari sebelum pukul 7 pagi hingga jam 4 sore di sebuah rumah sakit untuk bagian kelistrikan.Selesai kerja, ia masih menerima panggilan ke rumah-rumah, kebanyakan warga Indonesia, untuk memberikan pelayanan terkait listrik."Membetulkan listrik yang mati, memasang lampu, apalagi sekarang lagi jamannya lampu LED," ujar Hilman.[caption id="attachment_253474" align="alignnone" width="347"] Hilman Sadli, sarjana elektro yang menjadi tukang listrik di Australia (Foto: dokumentasi pribadi)[/caption]Lulusan Elektro dari Universitas Atma Jaya Jakarta ini mengaku hal yang berkaitan dengan listrik sudah menjadi hobinya sejak kecil. Meski saat berada di Indonesia ia memilih bekerja di industri perbankan yang saat itu sedang booming. Saat berusia 44 tahun, Hilman memutuskan mengganti pekerjaannya menjadi seorang tukang selama empat tahun, sebelum akhirnya memilih bidang keahlian listrik.