Trade Expo Indonesia 2019 Digelar, Mendag: Saatnya Tingkatkan Promosi Produk Indonesia ke Pasar Global

Trade Expo Indonesia 2019 Digelar, Mendag Saatnya Tingkatkan Promosi Produk Indonesia ke Pasar Global
Trade Expo Indonesia 2019 Digelar, Mendag Saatnya Tingkatkan Promosi Produk Indonesia ke Pasar Global (Foto : )
Hingga 15 Oktober 2019, telah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara (Foto: Istimewa)[/caption]Pada TEI 2019 tercatat ada 1.497 perusahaan nasional yang memamerkan produk dan jasa terbaik di Indonesia, mulai dari produk manufaktur, produk kreatif inovatif, industri strategis, hingga kerajinan. Hingga 15 Oktober 2019, telah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara. Negara-negara dengan jumlah buyers terbanyak selain Indonesia yaitu Malaysia, Arab Saudi, Nigeria,Tiongkok, India, Thailand, Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Sri Lanka. Adapun dari jumlah buyers yang telah mendaftar tersebut, ada 10.079 permintaan terhadap produk unggulan Indonesia, yaitu kopi, makanan dan minuman dalam kemasan, produk bahan makanan, tekstil dan garmen, serta kerajinan tangan.[caption id="attachment_239388" align="aligncenter" width="1920"]
Telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), diantaranya Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia (Foto: Iastimewa)
Telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), diantaranya Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia (Foto: Iastimewa)[/caption]Mendag mengungkapkan, telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), diantaranya Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia.Berbagai produk yang diminati beberapa negara tersebut antara lain batu bara, sarang burung walet, kertas, kopi, plastik, minyak nabati, sayuran dan buah-buahan, makanan laut, makanan olahan, hasil perkebunan, boneka, rempah-rempah, karet, arang kelapa, minyak kelapa murni (VCO), alat kesehatan, besi baja, dan baja anti karat.[caption id="attachment_239390" align="aligncenter" width="1920"] Berbagai produk yang diminati beberapa negara semua tersedia (Foto: Istimewa) Berbagai produk yang diminati beberapa negara semua tersedia (Foto: Istimewa)[/caption]"Kami optimistis TEI tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching), diharapkan tercipta lebih banyak lagi kerja sama bisnis antara buyer dan peserta pameran sehingga dapat memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara," lanjut Mendag.TEI 2019 digelar di lahan seluas 50.000 m2 dengan pembagian zona produk potensial dan unggulan nasional. Pada hall 1 dan 10 dibuat kuliner nusantara, hall 2 untuk produk lokal unggulan, hall 3 dan 3A untuk produk premium dan kreatif, hall 5 dan 6 untuk produk manufaktur dan jasa, hall 7 dan 8 untuk produk makanan dan minuman, serta hall 9 untuk furnitur dan dekorasi rumah.Dalam zonasi tersebut, terdapat beberapa zona khusus, seperti zona Promosi Terpadu Sektor Perikanan Dan Holtikultura, Paviliun Indonesia Design Development Center (IDDC), Paviliun Usaha Kecil Menengah (UKM) Alumni Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Pangan Nusa, dan Paviliun Kayu Ringan. Kegiatan Baru di TEI 2019 Mendag juga mengungkapkan, sinergi kementerian dan lembaga semakin terlihat dalam beberapa kegiatan pendukung yang baru hadir di TEI tahun ini.Beberapa kegiatan tersebut yaitu Stan ASEAN, berupa stan informasi perwakilan negara-negara ASEAN; Help Desk, stan yang menyediakan informasi seputar regulasi perdagangan hasil sinergi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan, Badan Standar Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI); Gelar Wicara