Setelah Lolos Piala Asia, Timnas U-16 Menatap Gerbang Piala Dunia U-17

enam-bae-1
enam-bae-1 (Foto : )
Timnas Sepakbola Indonesia U-16 akhirnya lolos ke Piala Asia 2020, meski di pertandingan terakhir, Minggu (22/9) di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta hanya bermain imbang 0-0 melawan Cina. Timnas U-16 finish sebagai satu dari empat  “Runner Up” grup terbaik yang berhak lolos ke putaran final mendampingi para juara grup yang lolos otomatis, ditambah satu tuan rumah, Bahrain. 
16 negara kini sudah terpilih untuk berlaga di putaran final Piala Asia U-16 tahun depan, yang akan berlangsung di Bahrain, 16 September hingga 3 Oktober 2020. Keenam belas negara yang akhirnya lolos adalah : Bahrain (tuan rumah), Tajikistan, India, Iran, Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, Cina, Australia, Korea Utara, Jepang, dan Korea Selatan yang lolos sebagai juara grup. Sementara empat
Runner Up terbaik adalah Yaman, Indonesia, Uzbekistan, dan Oman. Selanjutnya keenambelas negara ini akan menjalani drawing atau undian. Enam belas negara dibagi menjadi empat grup, masing-masing berisi  empat negara. Mengacu pada penampilan sebelumnya, Indonesia ditempatkan di Pot-2 bersama, Australia, Korea Utara, dan India. Indonesia juga menjadi satu-satunya wakil negara ASEAN yang lolos ke putaran final, setelah Thailand, Vietnam, dan Malaysia gagal bersaing merebut poin. [caption id="attachment_231726" align="alignnone" width="300"]Timnas U-16 Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti puas membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2020, namun ada beberapa catatan dan evaluasi harus segera dibenahi.[/caption] Pelatih Timnas U-16, Bima Sakti mengaku puas timnya akhirnya lolos ke putaran final Piala Asia 2020, namun ada beberapa hal yang harus mereka evaluasi menghadapi persaingan yang lebih berat. Penyelesaian akhir masih menjadi masalah serius buat  Timnas Indonesia U-16. Hal itu disampaikan pelatih Bima Sakti usai timnya gagal mencetak gol saat melawan China. Timnas U-16 sudah memberikan yang terbaik, berani menyerang meski belum menghasilkan gol karena lawan memang berat. "Hasil ini menjadi pembelajaran berharga untuk kami. Tapi sekali lagi, penyelesaian akhir masih menjadi sorotan. Pemain juga tidak boleh mudah kehilangan bola, kondisi fisik dan ketenangan," kata Bima selepas laga. Bima juga menyebut kesulitan timnya untuk mencetak gol lantaran Cina memiliki pemain dengan postur tinggi. Segala upaya telah ia lakukan untuk melakukan serangan. "Saya sampaikan pada pemain, kalau tidak bisa dari tengah jangan memaksa. Mencoba bermain dari sisi sayap. Kami dapat peluang dari strategi itu, tapi pemain tak bisa memanfaatkan itu," ucapnya. [caption id="attachment_231727" align="alignnone" width="300"]Timnas U-16 Pertandingan melawan Cina, Minggu (22/9) jadi barometer peta kekuatan sepakbola Asia. Laga berkesudahan 0-0.[/caption] Terlepas dari penyelesaian akhir, Bima mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Dengan hasil ini, Indonesia berpeluang besar untuk lolos ke putaran final Piala AFC U-16 tahun depan. "Alhamdulillah atas kerja keras pemain, official, suporter dan wartawan. Alhamdulillah kami memiliki poin yang sama dengan Cina. Saya sangat mengapresiasi ini. Kalau kami lolos, perjuangan kami akan semakin berat," jelas Bima. Hasil imbang 0-0 membuat China dan Indonesia sama-sama mengumpulkan 10 poin dari 4 laga. Namun, China berhak lolos langsung sebagai juara grup, karena unggul produktivitas gol dari Indonesia. Pada perhelatan Piala Asia 2018 lalu, Indonesia mampu lolos ke perempat final, setelah menjadi juara grup, mengungguli India, Vietnam, dan Iran. Lolos ke babak delapan besar, Indonesia menghadapi Australia. Sayang Timnas U-16 kalah 2-3, sehingga gagal tampil di semifinal. Padahal empat tim yang lolos ke semifinal otomatis berhak tampil di Piala Dunia U-17, 2019. Semoga di Piala Asia 2020, nanti Marselino Ferdinand dan kawan kawan bisa menebus kegagalan tahun 2018, bisa menembus semifinal sehingga bisa tampil di Piala Dunia U-17 tahun 2021. Dalam sejarahnya, Indonesia yang sudah tujuh kali berpartisipasi, di Piala Asia ini, pernah menjejak babak semifinal tahun 1990 lalu. Namun saat itu belum ada regulasi lolos ke Piala Dunia U-17 karena sistem kualifikasinya berbeda dari sekarang. Catatan lain yang mungkin juga menggembirakan, Pemain Timnas U-16, Marselino Ferdinand, sukses mencetak 7 gol, terpaut satu gol dari penyerang Tajikistan, Abdulfatohi Khudoidododza, dengan 8 gol, sebagai Top Skorer Babak Kualifikasi.