Ratusan Massa Berunjuk Rasa Kawal Sidang Sengketa Pilpres di MK

Massa Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan elemen lainnya menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pariwisata
Massa Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan elemen lainnya menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pariwisata (Foto : )

Ratusan orang yang tergabung dalam sejumlah elemen massa berunjuk rasa mengawal Sidang Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Rabu (26/6/2019), mereka meminta Mahkamah Konstitusi untuk menegakkan keadilan dalam sengeketa pilpres.

newsplus.antvklik.com – Massa yang hadir di antaranya dari elemen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pariwisata RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, meminta agar saat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) esok, massa diperbolehkan menggelar aksi.

"Kami minta jika besok ada massa yang ingin datang ke sidang MK untuk tidak dihalang-halangi," kata Wakil Ketua PA 212 Ustadz Asep Syarifudin, saat berorasi dari atas mobil komando. Mereka mengatakan, aksi dari para alumni 212 sebagai wadah gerakan kedaulatan rakyat untuk kemanusiaan. "Siapapun pemimpin yang terpilih adalah harus berdasarkan pilihan rakyat.

Kita sebagai umat beragama ingin pemimpin yang terpilih berdasarkan kedaulatan rakyat," lanjut orasi itu. Massa bersikukuh aksi yang digelar sejak Senin hingga putusan MK esok merupakan aksi damai berbalut kegiatan Halal bihalal. "Hari Senin ke Polda Metro bahwa kami akan halal bihalal. Persidangan di Mahkamah Konsitusi terbuka utk umum, jadi kalau ada rakyat yang mau hadir boleh tidak? Boleh.

Jadi polisi harus kawal, agar tidak ada yg rusuh. Jangan dilarang," kata orator. "Wahai polisi, kami datang kemari bukan demo terhadap anda, bukan untuk perang dengan polisi tapi untuk menguatkan Mahkamah Konstitusi untuk buat keputusan seadil-adilnya," lanjut Asep.

Ratusan yang datang dari berbagai elemen ini, berkumpul sejak pukul 10.00 WIB memenuhi kawasan patung kuda. Mereka membawa sejumlah atribut bertuliskan tuntutan dan dukungan agar MK memberikan keadilan pada sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). | Cendono Mulian – Achmad Djunaidi |Jakarta |