Heboh Mayat Pencari Kroto Dalam Ember di Tangerang, Ternyata......

Fakta Mayat dalam Ember
Fakta Mayat dalam Ember (Foto : )
Heboh mayat di dalam ember membuat geger warga Tangerang. Banyak orang menduga mayat tersebut korban mutilasi. Namun, polisi telah melakukan penyelidikan dan membuktikan mayat pencari kroto tersebut bukan korban pembunuhan. Lalu...? Apa hasil temuan polisi.
newsplus.antvklik.com-Heboh mayat laki laki yang ditemukan di daerah Cihuni, Pagedangan, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu dengan kondisi mengenaskan yakni kepala sudah menjadi tengkorak. Hasil penyelidikan polisi memasuki babak babak baru seperti disampaikan Kasatserse Polres Tangerang Selatan AKP Alex Yurico. Ia  menegaskan, mayat tersebut meninggal bukan akibat tindak pidana, atau dibunuh oleh orang lain. [embed]https://youtu.be/W-QwKdtmKKc[/embed]
Menurutnya, hasil visum RS Polri  Kramat Jati  Jakarta Timur menunjukkan tidak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban. Sedangkan tengkorak yang terpisah dengan anggota tubuhnya diduga karena mayat tersebut ditemukan lebih satu bulan sejak kematiannya.
Alex menghimbau kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri yang mirip dengan barang bukti yang melekat pada tubuhnya dapat menghubungi Babinsa atau Kantor Polisi terdekat.
Kronologis heboh mayat tersebut pada Minggu, 21 April 2019, sekitar pukul 11.00 WIB. Saksi yang sedang mencari kroto (pakan burung) di sekitaran TKP mendapati benda bulat berwarna hitam yang dikira buah kelapa, kemudian setelah didekati ternyata tengkorak kepala manusia.
Kemudian saksi melihat tidak jauh dari tengkorak kepala terdapat badan lengkap dengan tangan dan kaki dan badan dalam keadaan sebagian besar telah menjadi tulang belulang dan ada yang sebagian masih tersisa daging dalam keadaan membusuk.
Pada bagian badan jenazah terdapat tempat cat dari plastik dalam keadaan terbelah dan bolong bagian atas dan bawah. Ciri tampilan jenazah adalah pakaian jaket warna hitam tanpa merk, celana jeans warna hijau dengan tulisan KRM. Sandal jepit warna hijau putih tanpa merk dengan tali sendal menggunakan tambang warna hijau, plastik warna putih dan kain warna ungu.
| Kukun Yudi Purwanto, Johanes Bosco| Jakarta |