Bahaya Pneumonia pada Anak yang Bisa Sebabkan Kematian, Begini Pencegahannya!

Pneumonia pada anak (Foto : Freepik/ Dragen Zigic)

Antv – Belum banyak yang mengetahui bahwa pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar pada balita dan anak di dunia dibandingkan dengan penyakit lainnya. 

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2021, pneumonia menyumbang sekitar 14 persen dari kematian semua anak-anak balita atau di bawah usia 5 tahun. Laporan itu didukung pula oleh data statistik dari UNICEF Indonesia.

Hal tersebut lantaran sistem kekebalan tubuh anak dan balita yang masih belum sempurna dan sepenuhnya berkembang. Oleh sebab itu, pneumonia cenderung lebih cepat menunjukkan gejala pada anak-anak. 

Risiko Pneumonia pada anak. (Foto: Pfizer.id)

Pneumonia pada anak bisa diakibatkan oleh gabungan dari beberapa faktor seperti sistem kekebalan tubuh, lingkungan (paparan asap rokok dan polusi), dan penyakit bawaan, khususnya penyakit paru sejak lahir.

Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa pneumonia juga dapat menyerang anak yang sehat. Akan tetapi, risiko pneumonia pada anak juga dapat meningkat dengan kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa faktor risiko pneumonia dengan kondisi kesehatan tertentu pada anak di antaranya:

  1. Usia di bawah 2 tahun
  2. Memiliki penyakit kronis pada jantung, paru-paru, dan ginjal
  3. Diabetes
  4. Terinfeksi HIV, pernah melakukan transplantasi organ atau memiliki kondisi masalah pada sistem kekebalan tubuh
  5. Menggunakan implan pada koklea
  6. Sindrom nefrotik
  7. Penyakit sickle cell
  8. Limpa rusah atau tidak ada limpa
  9. Kebocoran cairan serebrospinal (CSF)
Ini Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai. (Foto: Live Science)

Dr. dr. Allen Widysanto, SpP, Pulmonologist – Spesialis Paru Rumah Sakit Siloam menyebutkan bahwa infeksi atau peradangan akut di jaringan paru oleh virus atau bakteri penyebab pneumonia menunjukkan gejala tertentu, seperti:

  1. Batuk berdahak
  2. Demam
  3. Sesak napas
  4. Radang tenggorokan
  5. Nyeri pada dada ketika batuk atau bernapas
  6. Tampak tarikan atau cekungan di dada bagian bawah saat bernapas
  7. Mual
  8. Tubuh menjadi mudah lelah
  9. Infeksi telinga

Pencegahan Pneumonia Pada Anak 

Etika batuk dan bersin untuk cegah pneumonia pada anak. (Foto: Freepik/ freepik)

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa pneumonia merupakan salah satu penyakit pernapasan akut yang membunuh setidaknya ratusan ribu anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Meski demikian, pneumonia pada anak dapat dicegah.

Pencegahan pneumonia pada anak sebenarnya dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, yakni menerapkan gaya hidup bersih. Orang tua perlu mempraktikkan kebiasaan anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun.

Tak hanya itu, anak juga perlu dibiasakan untuk menerapkan respiratory hygiene yang terdiri dari etika atau sikap batuk dan bersin yang baik terlebih saat berada di tempat umum. 

Risiko Pneumonia Bagi Semua Kalangan Usia. (Foto: Pfizer.id)

Selain menjaga kebersihan, penting juga bagi orang tua memastikan anaknya tetap berada dalam koridor pola hidup sehat dengan cara rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan pneumonia pada anak adalah dengan melakukan imunisasi pneumonia atau PCV (Pneumonococcal Conjugate Vaccines).

Melansir dari rekomendasi IDAI, vaksin pneumonia lengkap pada anak wajib diberikan secara berkala pada usia 2, 4, 6 dan 12-15 bulan. Dengan pemberian vaksin, diharapkan anak dapat terhindari dari risiko penyakit pneumonia.