Dampak El Nino, Pasokan Air Bersih di Kabupaten Bandung Turun 40 Persen

El Nino, Pasokan Air Bersih di Kabupaten Bandung Turun 40 Persen (Foto : antvklik-Suhendar)

Antv – Fenomena alam El Nino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, berdampak terhadap ketersedian air bersih untuk masyarakat. Di Kabupaten Bandung Jawa Barat ketersedian Air Bersih mengalami penurunan, akibatnya pelanggan di empat Kecamatan mengalami penurunan debit air bersih.

Kepala Perusahaan umum daerah (Perusda) Air Minum Tirta Raharja, Teddy Setiabudi mengatakan, debit air di beberapa mata air, seperti Situ.Cileunca, Sungai Cisangkuy, mata air Gambung dan IPA Cipageran Cimahi mengalami penurunan.

Dampak el nino sudah terasa sejak Juni dan juli, namun di Agustus ini fenomena alam tersebut makin kuat dengan terjadinya penurunan air baku hingga 40 – 60%,” ucap Teddy, Selasa (22/8/2023).

Akibatnya sekitar 40% dari 35 000 pelanggan air bersih Tirta Raharja terkena dampaknya, seperti di kecamatan Soreang, Banjaran sebagian wilayah Baleendah dan Bojongsoang.

“Meski mengalami penurunan debit air, para pelanggan masih menerima aliran selama 24 jam, ada juga yang bergilir, jadwal untuk pendistribusian air sudah diinfokan melalui media termasuk media sosial dan mainstream,” kata Teddy.

Lebih lanjut tedi menjelaskan, dari 40 persen yang terdampak, 1500 pelanggan Tirta Raharja menerapkan pola isolasi, karena airnya tidak mengalir sama sekali.

"Pelanggan yang rumahnya di atas (daratan tinggi) seperti. Komplek perumahan Bumi Parahyangan Kencana (Parken), Soreang. Cibogo (Cimahi Selatan) di terapkan pola isolasi, dan untuk pelanggan yang terkena pola isolasi untuk kebutuhan air bersihnya disuplai melalui armada tangki dan itu gratis," jelas Teddy.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Bandung, pihaknya berupaya dengan melakukan perbaikan sitem produksi, distribusi dan sistem pelayanan serta melakukan rekayasa jaringan, seperti menerapkan pola operasi yang efekltif dan efisien.

"Untuk mengantisipasi dampak el nino terhadap menurunnya debit air, Tirta Raharja terus berupaya mencari sumber mata air baru serta mengaktifkan kembali sumur- sumur dalam yang selama ini dibiarkan," tutup Teddy.