Bakrie Group Ajak Mahasiswa Stanford Coba Bus Listrik dan Diskusi Soal IKN Nusantara

Bakrie Group Ajak Mahasiswa Stanford Coba Bus Listrik (Foto : Dok. VIVA.co.id)

Anindya mengungkapkan saat ini dari total 100% emisi yang disumbang oleh multi-industri, 37% adalah kontribusi industri transportasi yang mana angka ini merupakan penyumbang terbesar di antara emisi industri lainnya.

Maka elektrifikasi transportasi salah satu langkah cepat yang harus ditempuh oleh dunia termasuk Indonesia untuk menyelamatkan bumi dari climate crisis.

“VKTR merupakan pionir bus listrik di Indonesia. Kami telah bekerjasama dengan pemerintah daerah seperti di Jakarta dengan Transjakarta, dan menyusul kota-kota lainnya. Di Jakarta selama setahun ini bus listrik kami telah membawa setidaknya enam juta orang dengan jarak tempuh setara keliling dunia sebanyak 200 kali,” ungkapnya.

VKTR berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mencapai target net zero emission yang menjadi salah satu prioritas utama advokasi G20 dan B20 tahun lalu.

Saat ini VKTR yang tengah berupaya membangun ekosistem industri elektrifikasi transportasi siap menjadi mitra kerja penyedia teknologi elektrifikasi transportasi di IKN Nusantara.

“Tagline VKTR adalah Indonesian born, global contribution. Ini misi kami dalam menempatkan Indonesia di jantung rantai pasokan Electric Vehicle global. Dimulai dengan Inggris, kami ingin memposisikan sebagai alternatif pilihan untuk bahan nikel dan baterai yang diproses ESG, daripada bahan baterai yang diproses dengan batu bara tradisional,” jelas Anindya Bakrie.

Lebih dari itu, menurut Anindya, Indonesia memiliki memiliki potensi besar dalam transisi energi yang berkelanjutan. Indonesia memiliki nikel terbesar di dunia dengan 72mn ton.