Pj Gubernur DKI Sebut Ada 777 Anak di Cilincing Rawan Stunting

Pj Gubernur DKI Sebut Ada 777 Anak di Cilincing Rawan Stunting (Foto : Viva.co.id)

Antv – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan ada 777 anak di Cilincing, Jakarta Utara yang rawan stunting.

Hal ini sesuai dengan laporan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Terkait dengan hasil rapat kemarin saya dengan BKKBN dan BPS di mana saya ingin melihat langsung kondisi stunting dan penanganannya. Jadi di Cilincing itu di kelurahan dan kader yang membantu itu aktif. Maka ditemukan sementara waktu 777 yang rawan ya, rawan stunting," kata Heru.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, lanjut Heru, terdapat 777 kasus rawan stunting di Cilincing dengan persentase kesembuhan sebesar 17 persen.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu menyebutkan salah satu ciri anak bisa dikatakan mengidap stunting adalah ketika tubuh anak memiliki berat dan tinggi di bawah rata-rata anak seusianya berdasarkan standar WHO.

Menurut Heru, kondisi anak-anak di Cilincing cukup bugar dan terlihat sehat. Tidak seperti pengidap stunting yang umumnya memiliki permasalahan gizi buruk.

"Normal (kondisinya). Tidak seperti yang saya bayangkan kondisinya," ujar Heru. "Jadi saya terima kasih kepada Bu Kepala Dinas, Pak Wali Kota dan Kader yang menangani stunting melalui program Sebar Cinta: Semper Barat cegah stunting balita," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan beberapa pendekatan untuk menekan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting di Ibu Kota.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania mengatakan pendekatan tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu pendekatan secara preventif dam pendekatan secara kuratif.

"Tentunya pendekatan secara preventif dan juga untuk yang sudah diidentifikasi sebagai stunted itu juga harus dilakukan pendekatan kuratif," ujar Atikah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.