Gajah Terjebak Dalam Lumpur, Evakuasi Butuh 8 Jam

GAJAH terjebal dalam lumpur (Foto : )

elephas maximus sumatranus /Gajah Sumatera bahkan menjadi mamalia dengan ukuran tubuh terbesar di Nusantara. dari situs www.gosumatera.com menyebutkan Ciri khas fisik hewan ini adalah belalai dan gadingnya. Gajah Sumatera jantan memiliki gading yang lebih pendek dikelasnya, sementara Gajah Betina Sumatera lebih unik lagi karena memiliki gading yang sangat pendek. Jika Anda melihat sekilas, akan tampak seolah gading itu bersembunyi di balik bibir atasnya. lephas maximus sumatranus adalah hewan cerdas yang memiliki ukuran otak lebih besar dibandingkan dengan mamalia lainnya. hewan raksasa ini membutuhkan asupan 150 kg dedaunan sebagai makanannya dan 180 liter air setiap hari. sekali minum, gajah sumatera bisa menghabiskan 9 liter air dengan menghisapnya melalui belalai. selain untuk minum, belalai hewan ini juga berfungsi untuk menggamit benda pada bagian ujungnya. Situs www.gosumatera.com menyebutkan bobot gajah sumatera pada umumnya berkisar antara 4 hingga 6 ton dengan tinggi tubuh 1,7 hingga 2,6 meter. dengan ukuran raksasanya, gajah sumatera dapat berkelana sejauh 20 km dalam waktu satu hari demi memenuhi asupan makanannya. gajah sumatera memiliki kepekaan yang tinggi terhadap bunyi-bunyian, hal ini didukung oleh ukuran telinga mereka yang cukup besar. dalam hal usia, gajah sumatera yang hidup dalam perawatan biasanya mampu bertahan hidup lebih lama yaitu 70 tahun, dibandingkan dengan yang hidup di alam hutan liar, pada umumnya mereka berumur lebih pendek karena banyaknya ancaman yang menggangu kelangsungan hidupnya.Hewan raksasa asal Suamtera ini  masuk dalam golongan satwa terancam punah ( endangered ) pada daftar merah spesies terancam oleh Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Banyak hal yang memicu kepunahannya, mulai dari serangan liar dalam hutan, pembebasan lahan untuk area perkebunan dan pembangunan, serta pembantaian yang dilakukan manusia karena menganggap hewan ini sebagai musuh yang terkadang memasuki pemukiman masyarakat akibat hutan habitat mereka yang terus menerus dirambah oleh kepentingan bisnis komersial