Rio Waida Satu-satunya Peselancar Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Rio Waida peselancat Indonesia ingin buat kejutan di Olympiade Tokyo (Foto : )

Rio Waida satu-satunya peselancar Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Rio Waida sang pemburu ombak Indonesia calon pembuat kejutan di Olimpiade Tokyo Jepang 2020 .Nama Rio Waida tiba tiba mengguncang dunia olahraga di tanah air. Rio Waida menjadi satu satunya Peselancar Indonesia yang berhasil tampil di Olympiade Tokyo Jepang 2020.Peselancar muda berusia 21 tahun itu sudah mampu bersaing di papan atas dunia. Rio Waida berhasil lolos kualifikasi Olimpiade yang ditetapkan oleh International Surfing Associtaion (ISA). Rio Waida sukses merebut tiket Olympiade Tokyo setelah berhasil meraih posisi runner up pada ajang ISA World Surfing Games 2019 di Miyazaki, Jepang.Kini Rio Waida menjadi satu satunya peselancar Indonesia yang berpeluang membuat kejutan di Olimpiade Tokyo. Rio Waida akan tampil di cabang selancar air atau surfing yang dilombakan pada pesta olahraga dunia empat tahunan edisi kali ini.Awalnya, tiket Olimpiade tersebut adalah milik peselancar Jepang, Shun Murakami, yang menjadi juara pada turnamen tersebut. Namun, sesuai aturan ISA menggariskan satu negara hanya boleh diwakili dua peselancar.Jepang sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade sudah memiliki satu wakilnya, yakni Kanoa Igarashi yang lolos kualifikasi seusai masuk top ten Liga Surfing Dunia (WSL) 2019.Untuk mendapatkan satu slot tersisa bagi Jepang, Shun Murakami dan Hiroto Ohhara harus berebut tiket terakhir di Surf City El Salvador ISA World Surfing Games 2021. Dengan demikian, tiket milik Jepang yang sempat diamankan Murakami di World Surfing Games 2019 dialokasikan untuk Rio Waida sebagai runner up. Rekam Jejak Prestasi Rio Waida Rio telah bermain selancar sejak kecil. Talentanya mulai terlihat saat menginjak usia remaja. Pada 2016, saat berusia 16 tahun, Rio berhasil memenangkan Quiksilver Young Guns Surf, mengalahkan peselancar remaja terbaik dunia lainnya.Pada ajang kompetisi yang menghadirkan peselancar dari berbagai negara berusia di bawah 18 tahun itu, Rio berhasil menaklukkan ombak di Oceanside, California, Amerika Serikat. Rio berada di posisi pertama menjadi pemenang utama, mengungguli delapan finalis lainnya.Kemenangan tersebut menjadi modal bagi Rio untuk memantapkan kakinya melangkah ke kancah internasional. Masih pada tahun yang sama 2016, Rio harus mengakui keunggulan peselancar Jepang Yuji Mori, dan harus puas finis di posisi ketiga Minami Boso Junior Pro 2016, turnamen yang digelar di Chitose Beach, Minamiboso, Chiba, Jepang.Tahun 2017 tampaknya menjadi masa-masa Rio mengukuhkan namanya di antara atlet surfing dunia. Pada Februari tahun itu, Rio meraih posisi kedua di kompetisi NIB Pro Junior yang diadakan di Newscastle, Australia. Rio membuat catatan dengan selisih skor tipis dari sang juara, Liam O'brien asal Burleigh heads, Queensland, Australia.Rio kembali berada di peringkat kedua pada kompetisi Komune Bali Pro 2017. Lagi-lagi, Rio yang mencetak skor 16.56 hanya kalah tipis dari peselancar Australia Brent Dorrington dengan skor 16.67 yang keluar sebagai juara.Peselancar kelahiran 25 Januari 2000 itu berhasil meraih gelar juara dalam kejuaraan Hello Pacitan Pro 2017 yang digelar di Pantai Watu Karung, Pacitan. Kala itu Rio Waida mengalahkan peselancar Swedia Kian Martin dengan skor telak 15.25 berbanding 9.00.Menjelang akhir tahun, Rio kembali menorehkan namanya dengan meraih prestasi, berada di posisi ketiga pada kejuaraan Ise Shima Pro Junior pada Oktober 2017, Jeep International Hainan Surfing Open 2017, serta Taiwan Open 2017.Peselancar berdarah Jepang Indonesia itu juga berhasil membawa pulang tropi World Surfing League (WSL) Asia 2017 karena berada di peringkat pertama dalam WSL Asia 2017. Tahun berikutnya, Rio berada di posisi kedua Kuri Pro 2018 setelah beradu di babak final dengan rekan satu negara Oney Anwar.Rio kembali berada di podium ketiga pada Taiwan Open World Junior Championship 2018. Dia juga belum mampu membawa gelar juara di Minami Boso Junior Pro.Namun Rio berhasil menyabet gelar juara Ise Shima Pro Junior 2018 setelah mengalahkan peselancar Jepang Yuji Nishi dengan skor cukup jauh 17.75 berbanding 15.10. Dia juga berhasil menjuarai Billabong Junior Series Ballito 2018.Berlanjut pada 2019, Rio memenangkan posisi kedua di kompetisi Murasaki Shonan Open. Dia juga harus puas di peringkat ketiga White buffalo Hyuga Pro 2019. Meski begitu, dia berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menyumbang medali perak di pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2019.Rio mengamankan tiket untuk Olimpiade Tokyo pada ISA World Surfing Games 2019. Pada 2020, Rio juga tampil baik dalam Corona Open China dengan bertengger di posisi ketiga.Berkat prestasinya tersebut Rio Waida didaulat sebagai pembawa bendera Merah Putih kontingen Indonesia dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli 2021.Menjelang keberangkatannya ke Jepang pada 17 Juli, Rio melakukan berbagai persiapan dan latihan di Bali. Dia mengantisipasi ombak kecil dan pendek yang diperkirakan akan menjadi karakter ombak saat Olimpiade nanti. Dia juga berharap mampu memberikan yang terbaik dan menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia.Selancar air akan mempertandingkan dua nomor di Olimpiade Tokyo nanti, yakni shortboard putra dan putri. Perlombaan akan digelar di Pantai Shidashita yang berjarak 64 km dari Tokyo.Meski menyadari persaingan ketat, sang pemburu ombak Indonesia ini tak tanggung-tanggung membidik emas. Dengan daftar panjang prestasi yang telah diukir, bukan tidak mungkin Rio Waida menduduki podium pertama pada debut selancar air di Olimpiade. Ini juga menjadi debut Rio Waida di ajang olahraga multievent terbesar dunia itu.