Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga pecah saat hantam permukaan laut. Begini analisanya. Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, menduga pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, tidak pecah di udara.Ia menduga, kemungkinan pesawat Boeing 737-500 itu pecah saat menghantam permukaan laut. Nurcahyo kemudian memaparkan analisanya tentang dugaan itu."Kami belum tahu pasti, tapi apabila diperhatikan, serpihan-serpihannya tersebar di sebuah area yang tidak terlalu luas," kata Nurcahyo Utomo kepada Reuters pada Senin (11/1/2021)."Pesawat itu kemungkinan pecah saat berbenturan dengan air, karena kalau meledak di udara, serpihannya akan tersebar lebih luas," tambahnya.Kuatnya benturan pesawat dengan laut terlihat dari velg roda pesawat yang ditemukan dalam keadaan tidak utuh lagi. Padahal velg roda adalah salah satu komponen terkuat di pesawat.[caption id="attachment_424047" align="alignnone" width="900"]
Berita terkait:
- Menhub ungkap perubahan arah terbang Sriwijaya Air SJ 182
- Begini detik-detik pergerakan pesawat Sriwijaya Air sebelum hilang dari radar