Paus Fransiskus terus berjuang demi perdamaian dan kemanusiaan di Sudan Selatan. Paus Fransiskus bahkan rela merendahkan dirinya. Rela melakukan hal yang sangat mengejutkan banyak orang. Mencium kaki Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan pemimpin pemberontak Riek Machar. Paus Fransiskus memohon kepada Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan mantan Wakil Presiden Sudan Selatan Riek Machar agar tak melakukan perang saudara lagi. Riek Machar menjadi pemimpin pemberontak usai dipecat dari jabatan wapres oleh Salva Kiir.[caption id="attachment_338115" align="alignnone" width="700"]
Sekitar 400.000 orang tewas dan lebih dari sepertiga dari 12 juta orang di negara itu tumbang. Ini memicu krisis pengungsi terburuk di Afrika sejak genosida Rwanda 1994. Peristiwa Paus Fransiskus mencium kaki dua pemimpin rakyat yang berpengaruh di Sudan Selatan terus dikenang dalam sejarah kekatolikan. Beliau mengajarkan bagaimana merendahkan diri secara fisik tidak justru mengangkat makna spiritualitas demi kebaikan universal.Sebagai informasi tambahan, saat itu (11 April 2019), Bapa Suci berusia 83 tahun dan memiliki masalah di kakinya. Berjalan apalagi menahan beban tubuh sudah sangat kesakitan. Namun beliau rela merebahkan diri, mencium kaki demi perdamaian dan kemanusiaan.Mampukah kita saling merendahkan diri, menghidupi hari-hari dengan kasih dan menjunjung tinggi kemanusiaan? (*)