Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau

Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau (Foto : )

Charles Macintosh. (Foto: Wikipedia)[/caption]Namun, hasilnya mengecewakan. Berat. Mudah sobek ketika dijahit. Bau karet. Tidak pula nyaman karena di musim dingin menjadi kaku. Sebaliknya di musim panas menjadi lengket.[caption id="attachment_266565" align="alignnone" width="598"] Thomas Hancock. (Foto: Wikipedia)[/caption]Thomas Hancock lebih dahulu mematenkan teknik penciptaan bahan elastis. Bahan yang digunakan dalam pembuatan sarung tangan, tali selempang, sepatu, dan stoking. Tapi dalam proses penciptaan bahan elastis pertama kali, ternyata terlalu banyak bahan yang terbuang oleh Hancock.Charles Macintosh kemudian menggandeng Thomas Hancock. Mereka mengembangkan proses vulkanisasi yaitu memanaskan lateks dan menggabungkannya dengan sulfur dan akselerator. Hasilnya, karet menjadi kuat dan lebih elastis sehingga tercipta kain yang lebih lembut, mudah dijahit, dan kedap air.Ratusan tahun berikutnya, inovasi kain antiair semakin berkembang. Desain mode aneka rupa, bahan pun beragam. Warnanya juga banyak pilihan. Harga juga variatif tergantung kualitas bahan dan bobotnya. Bahkan, inovasi murah meriah adalah jas hujan kresek yang harganya cebanan. Warnanya macam-macam, termasuk pula hijau seperti yang dikenakan Presiden Jokowi. (*)