Meraba Prestasi Indonesia di Asian Games 2018

Prestasi Indonesia di Asian Games 2018
Prestasi Indonesia di Asian Games 2018 (Foto : )
WWW.ANTVKLIK.COM
– Asian Games sebentar lagi dimulai, pertanyaan besar langsung muncul, seberapa jauh prestasi Indonesia di Asian Games 2018? Sebelum kita meraba prestasi Indonesia di Asian Games 2018 ini, ada baiknya melihat dulu keseriusan pemerintah menyiapkan hajat besar Asian Games 2018.lihatlah, Jakarta bergerak cepat. Berbenah. Menambal, memoles, memulas, memugar, serentak agar kota ini mantap dan kinclong menyongsong tamu-tamu se-Asia.Sayangnya memang, tidak semua prasarana pendukung rampung sebelum hari H. Subway yang membelah jantung Jakarta masih bergulir pengerjaannya. Setidaknya jika rampung sebelum upacara pembukaan Asian Games, akan menjadi sedikit solusi mengatasi migrasi manusia di Jakarta.Problema utama yang dihadapi Jakarta adalah migrasi manusia besar-besaran tiap harinya. Kota berukuran sekira 7 juta kilo meter persegi, darat dan laut, menjadi lokasi utama para pekerja mendulang rupiah.Daratan Jakarta yang kurang dari 10 persen luasan totalnya, menjadi sangat pengap menampung 10 jutaan manusia di atasnya. Semua bergerak serempak menuju pusat-pusat perniagaan, sekolah, kantor, dan pusat rekreasi.Macet... itu biasa. Yang tidak biasa adalah bagaimana mengatasi macet saat Asian Games berjalan. Bakal datang setidaknya setengah juta orang, atlet, pelatih, juga petinggi-petinggi cabang olahraga, sponsor, wartawan, suporter, penonton, wisatawan penikmat olahraga, relawan, juga mungkin copet dan orang yang hanya ingin lalu lalang memandang langsung kesibukan orang lain. Belum lagi ditambah pacarnya atlet, atau selingkuhannya pelatih. semakin padat Jakarta. Sekitar 16 ribu atlet akan berlomba, bertarung, dan bersaing menjadi yang terbaik.Beberapa pintu tol akan ditutup selama Asian Games. Sekadar untuk mereduksi kemacetan dan keruwetan di jalanan. Pemerintah DKI bahkan sudah menyaring mobil-mobil yang masuk ke Ibu Kota dengan angka ganjil dan genap.Tapi tentu saja, macet masih tetap terjadi dan diprediksi akan terus macet, cet, cet, cet.Venues tersebar di beberapa titik di Jakarta. Utamanya terkonsentreasi di Gelora Bung Karno. Eh hei hei, wajahnya jauh lebih muda sekarang. Ayo jangan ketinggalan, GBK sudah mirip kawasan di Siangpura, atau pojokan Seoul, atau mungkin lebih modern dari Bangkok. Mau selfie di GBK, buruan dong.Kemudian kampung atlet berada di Kemayoran. Dengan tol dan pengawalan kemungkinan 20 menit atlet termigrasi ke Senayan. Pengguna jalan lainnya,
ayam sori minggir dulu, demi hajat bangsa, demi nama baik, demi sukses Asian Games.So... ya siap-siaplah warga Jakarta untuk berpeluh-peluh dan antre massal di jalan-jalan lain. Karena akan ada rekayasa lalu lintas, utamanya di sekitaran Senayan, Kemayoran, dan venue-venue Asian Games. Buat Bapak apa yang sih nggak? Rela kita bermacet-macet demi sukses, citra, dan nama baik bangsa. Yang kita tidak rela adalah kalauhajat ini jadi tidak baik. Prestasi jeblok, citra pun buram.Tidak kurang 1.500 ratusan atlet Indonesia, berlatih serius untuk mengerek merah putih, meraih prestasi emas. Mampukah? Targetnya adalah masuk 10 besar.Sulit ? tentu.Di tengah himpitan prestasi atlet-atlet Asia yang sudah mendunia, sulit bagi atlet Indonesia unjuk gigi di depan publik sendiri.Siapa yang mau sumbang emas? Siapa yang bisa? Baru sebatas prediksi. Emas akan diraih dari bulutangkis, satu atau dua medali, kalu dapat tiga ya bonus. Lantas andalan dari atletik Lalu Muhammad Zohri.Selebihnya, dalam itungan di atas kertas pun masih mengawang. Atau akan dapat emas jika Tuhan merestui, jika lawan lengah, jika lawan cedera, dan ribuan jika jika lainnya.Sulit mengharapkan prestasi olahraga di tengah ketidakberdayaan masyarakat olahraga di negeri ini. Sistem yang selalu berubah-ubah, pendanaan kembang kempis, sponsor yang kurang peduli, dan hubungan yang kadang kurang sinergi antara Kemenpora, KOI, KONI, dan Induk Oraganisasi olahraga menambah buruk kondisi.Di tengah keadaan yang kurang menguntungkan itu, mampukah kita di posisi 10 besar?Pertanyaan yang terlalu mudah untuk dijawab. Jawabnya adalah mampu, jika Tuhan menghendaki.Ketika cara-cara yang rasional untuk mempersiapkan sesuatu banyak dilanggar, kita hanya berharap, harapan dari semua orang Indonesia menjadi doa yang sangat bertenaga.Semoga...!