Fedi Nuril Kesulitan Pakai Gigi Palsu Saat Perankan Tokoh Doyok

Thumbnail Fedi Nuril
Thumbnail Fedi Nuril (Foto : )

Aktor Fedi Nuril mengaku sempat kesulitan pakai gigi palsu saat perankan tokoh Doyok dalam film terbarunya yang berjudul “Mendadak Kaya”. Di film ini, Fedi harus mengubah penampilannya terutama pada bagian gigi agar dapat menyerupai penampilan karakter Doyok.

“Tapi yang lebih susah lagi gigi nya. Lidah jadi nggak ada tempat untuk artikulasi yang jelas, jadi harus mengeluarkan tenaga lebih untuk artikulasinya sampe lidah pegel, jadi sering diulang karena sering keserimpet” ungkap Fedi dalam acara Press Conference Film “Mendadak Kaya” di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Selain merubah penampilan, Fedi mengaku bahwa ia juga harus bekerja keras untuk menghidupkan tokoh Doyok yang lucu dan optimis.

Terlebih, aktor berusia 37 tahun itu sudah terbiasa dengan peran-peran yang kalem, tenang dan romantis di film terdahulunya. “Jadi harus bisa memainkan semua karakter, menambah pengalaman nambah karakter, dan gue juga udah mulai banyak permintaan dari penonton untuk memainkan banyak karakter.

Walaupun gue kaget pak Manoj nawarin di film ini karena terbilang berani ya, karena bener-bener jadi Doyok gitu, yang karakternya sangat kuat dan optimis” kata Fedi. Doyok merupakan karakter komik legendaris yang ada di koran Poskota. Karena sang pencipta komik sudah meninggal, Fedi mengaku bahwa ia harus semakin banyak membaca kembali komik-komik tersebut.

"Pertama gue baca ulang comic stream-nya terus soalnya yang membuat karakter Doyok itu sudah meninggal jadi susah untuk bertanya-tanya detail tentang karakternya. Jadi gue baca-baca ulang dan gue coba lagi dan sesuaikan dengan zaman sekarang joke-nya biar lebih universal penontonnya," ungkap Fedi. Film “Mendadak Kaya”

menghadirkan cerita yang dekat dengan masyarakat. Dalam trailer terlihat kalau ketiga tokoh di dalamnya yakni Doyok (Fedi Nuril), Otoy (Pandji Pragiwaksono), dan Ali Oncom (Dwi Sasono) harus bekerja susah payah untuk menjadi kaya. Salah satu caranya dengan tipu-tipu atau berpura-pura menjadi pengemis, gelandangan, hingga difabel.