Sinopsis Kun Fayakun ANTV Eps 41: Profesi yang Mengancam Nyawa

Sinopsis Kun Fayakun ANTV 15 September 2018
Sinopsis Kun Fayakun ANTV 15 September 2018 (Foto : )
www.ANTVklik.com - Sinopsis Kun Fayakun ANTV 15 September 2018 Eps 41. Sani memiliki ayah yang notabene adalah seorang dukun. Ketika Sani baru lahir, ayah Sani (Pak Harto) memakan ari-arinya Sani, dan apa alasannya hanya ayahnya Sani yang tahu.
Ibunya Sani meninggal semenjak Sani berusia 2 tahun, dan semenjak itu Sani menjadi anak kesayangan ayahnya. Pada saat ayahnya melakukan ritual, Sani mampu mendengar jelas apa yang terjadi, seperti ada dialog. Namun, hal itu tidak terjadi pada saudara-saudaranya.Banyak orang-orang yang datang ke Pak Harto untuk meminta bantuan, banyak yang datang dari mereka adalah seorang penjudi. Pak Harto pun jauh dari agama. Walau mengaku Islam, ia tidak pernah sholat, maupun ibadah-ibadah yang lainnya.Lain dengan Rahmi, kakaknya Sani, Sani pun dilarang ayahnya ikut mengaji. Padahal Rahmi sudah mengkhatamkan Qur’an berkali2. Pak Harto malah mengajak Sani ke tempat-tempat klenik dan banyak mengenalkan Sani kepada sesama teman-teman dukunnya.Akhirnya Pak Harto dan keluarganya pindah ke rumah baru. Keanehan menimpa Sani. Selama disana, ia tidak bisa menyalakan api, dan banyak sekali gangguan yang datang. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan rumah itu.Hingga sebuah keputusan besar diambil oleh Sani, ia memutuskan untuk memisahkan diri dari ayahnya. Keputusan itu diambil Sani sebagai bentuk protes dan pelarian dari ayahnya. Namun ayahnya tidak putus asa. Pak Harto terus mendatangi Sani dalam mimpinya.Dalam mimpinya Pak Harto menampar Sani dan anehnya bekas tamparan itu ada pada saat Sani bangun tidur. Hidayah itu datang ketika Sani merantau ke kota lain dan menjadi pembantu rumah tangga. Beruntung Sani memiliki majikan yang keislamannya tinggi.Sani disuruh memakai jilbab, dan dipaksa untuk sholat dan mengaji. Pada saat Sani sholat dan belajar mengaji, Sani merasakan keanehan pada dirinya. Badannya bergetar panas dingin. Malah pernah Sani pingsan hanya karena memaksa dirinya untuk sholat.Hingga akhirnya majikan Sani membawa Sani ke tempat ruqyah. Sani bereaksi keras, ustad-ustad peruqyah pun tak pelak menerima tendangan dan pukulannya. Namun, pelan-pelan hal itu bisa terlepas dari Sani dan ia pun bisa hidup normal lagi.